Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
5 Saran Ekonom ke Prabowo di 100 Hari Pemerintahan
CNN EKONOMI   | Kemarin, 19:10
1   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyoroti 100 hari kerja Prabowo Subianto dan jajaran Kabinet Merah Putih.
Kepala Center Makroekonomi dan Keuangan INDEF M Rizal Taufikurahman mengatakan kinerja Prabowo Cs di 100 hari pertama belum cukup. Ia menilai belum banyak capaian selayaknya yang dicita-citakan pemerintah.
"Pemerintah dan juga pelaku usaha (perlu) memitigasi risiko yang menyebabkan fluktuasi. Tentu harus memanfaatkan momentum pemulihan ini," katanya dalam Diskusi Publik INDEF secara virtual, Rabu (29/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, Januari (2025) ini kita masih optimis ada momentum pemulihan, tetapi kalau itu kemudian tidak dimanfaatkan maka kita akan kehilangan momentum," wanti-wanti Rizal.
Rizal menegaskan kuartal I 2025 adalah momentum terbaik bagi Presiden Prabowo memperbaiki kinerja ekonomi Indonesia. Apalagi sang Kepala Negara mematok target pertumbuhan tinggi mencapai 8 persen.
Target 8 persen memang bukan untuk tahun ini. Pada 2025, pemerintah berusaha membawa ekonomi Indonesia tumbuh ke level 5,2 persen.
Setidaknya ada lima rekomendasi Rizal untuk gerak Kabinet Merah Putih ke depan. Pertama, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi demi mendukung daya beli masyarakat serta mendorong konsumsi rumah tangga.
Kedua, ia menekankan pentingnya percepatan hilirisasi. Rizal menyebut Indonesia harus mendiversifikasi ekspor yang selama ini terpaku pada beberapa komoditas primer.
Rekomendasi kebijakan yang ketiga adalah memperkuat strategi dagang yang lebih tahan risiko global. Keempat, memitigasi gangguan rantai pasok atau kebijakan-kebijakan yang tak sinkron.
Sedangkan yang kelima adalah percepatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur di daerah. Rizal secara spesifik menyoroti Papua, Maluku, dan Sulawesi yang dianggap biaya logistiknya masih tinggi dan berdampak pada inflasi.
(skt/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka