Ekonomi & Bisnis
Satu Trainset KRL Impor dari China Tiba di RI
CNN EKONOMI
| 14 jam yang lalu
1 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Satu rangkaian kereta (trainset) KRL baru yang diimpor dari China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Kamis lalu (30/1).
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menerima kedatangan satu trainset milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI/KAI Commuter) tersebut.
Direktur Utama Pelindo Multi Terminal (SPMT) Ary Henryanto mengatakan pihaknya berkomitmen menghadirkan layanan andal bagi semua jenis komoditas yang dilayani melalui pelabuhannya, tak terkecuali untuk memastikan layanan kepelabuhanan dalam bongkar trainset ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Trainset tersebut dilayani Pelindo Multi Terminal melalui anak usahanya, yakni PTP Nonpetikemas, yang mengoperasikan terminal nonpetikemas di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Ary dikutip Detikfinance, Minggu (2/2).
Satu trainset itu terdiri dari 12 gerbong KRL, yang terdiri dari 2 gerbong lokomotif, 4 gerbong trailer, 6 gerbong motor, dan aksesoris.
Rangkaian ini merupakan pengiriman tahap pertama dari 11 trainset buatan CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd, China. Seluruh trainset direncanakan tiba secara bertahap di sepanjang paruh pertama 2025 ini.
Menurut Ary, kedatangan trainset KRL ini akan berguna sebagai sarana transportasi publik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta. Sinergi Pelindo dan KAI menjadi kontribusi perusahaan negara dalam pengembangan sistem transportasi publik modern di Indonesia.
Trainset ini dibongkar dari kapal Xin Da Qiang, yang kemudian di-unloading di TPS Ambon Kade 202 Pelabuhan Tanjung Priok.
Estimasi waktu untuk menyelesaikan kegiatan bongkar trainset adalah dua hari dengan kondisi cuaca baik.
Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani mengatakan kedatangan trainset diterima dengan segenap kesiapan fasilitas, serta tim berpengalaman dalam kegiatan unloading. Prosesnya berjalan sesuai prosedur dan termonitor secara real time.
"Pemberian layanan kepelabuhan untuk unloading trainset ini dilakukan dengan dukungan infrastruktur dan suprastruktur andal, sejalan dengan implementasi transformasi di PTP Nonpetikemas," pungkasnya.
(pta/pta)
komentar
Jadi yg pertama suka