Ekonomi & Bisnis
Pemerintah Tunda Penyaluran Bantuan Beras 10 Kg, Kenapa?
CNN EKONOMI
| 7 jam yang lalu
4 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah menunda penyaluran bantuan pangan berupa beras 10 kg yang awalnya dijadwalkan mulai Januari 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan penyaluran bantuan pangan ditunda karena saat ini sudah memasuki panen raya.
Penundaan bantuan beras dilakukan untuk menjaga harga gabah di tingkat petani. Harga gabah dikhawatirkan anjlok jika bantuan disalurkan saat musim panen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga gabah katanya harus sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kg.
"Bukan disetop bantuan pangan. Karena sekarang sedang panen raya, Februari, Maret, dan April. Ini panen raya kita enggak boleh bagi dulu dong. Nanti harga (gabah)di petani turun. Karena harga (gabah) di petani harus Rp6.500," katanya ditemui di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (4/2).
Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan bantuan pangan tetap akan dibagikan tetapi setelah panen raya usai. Jumlahnya sebanyak 900 ribu ton beras dengan total anggaran Rp16,6 triliun.
Namun, Zulhas belum bisa memastikan kapan pastinya bantuan pangan akan mulai disalurkan.
"Disalurkan setelah panen raya selesai. Kapannya nanti, belum tau kapannya. Nanti kami rapat di April," sambungnya.
Pemerintah berencana menyalurkan bantuan pangan selama enam bulan. Untuk dua bulan pertama awalnya ditetapkan akan diberikan pada Januari dan Februari.
Sementara empat bulan lagi masih belum dipastikan kapan akan dimulai. Namun kini pemerintah menunda penyaluran yang harusnya dimulai Januari.
Bantuan pangan ini ditargetkan menyasar 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Sementara itu, harga gabah di tingkat petani saat ini memang anjlok. Kondisi ini pun membuat Presiden Prabowo kesal.
Ia bahkan mengancam akan menutup penggilingan yang membeli gabah dari petani dengan harga di bawah HPP Rp6.500 per kg.
Pengusaha katanya memang harus untung tetapi kesejahteraan petani juga harus diutamakan.
"Pemerintah Indonesia sudah menetapkan harga gabah yang dibeli dari petani adalah Rp6.500. Saya ulangi Rp6.500. Saya tidak main-main. Ini masalah kebangsaan. Pengusaha harus untung tapi tidak bisa untung seenaknya," katanya di Kementerian Pertanian, Senin (3/2).
"Dan kalau tidak mau, kita tutup saja, enggak usah bikin penggilingan padi. Saya ambil alih, negara akan ambil alih penggilingan padi. Berapa besar pun penggilingan padi itu kalau main-main saya akan tindak," tegasnya.
(fby/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka