Ekonomi & Bisnis
Mendag Era SBY Beri Saran Prabowo Hadapi Ancaman Tarif Trump
CNN EKONOMI
| Februari 19, 2025
7 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang juga Menteri Perdagangan era SBY, Mari Elka Pangestu memberi saran soal taktik yang perlu dijalankan pemerintah Indonesia menghadapi ancaman kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Mari mengatakan Indonesia harus membuka diri terhadap negara lain di tengah dinamika global. Indonesia, ucapnya, tak boleh membalas AS dengan menerapkan kebijakan proteksionisme serupa.
"Saya pikir kita perlu mencari tahu cara untuk terlibat dengan AS dan membuat kesepakatan yang tepat, termasuk berjanji untuk membeli lebih banyak dari AS," kata Mari pada Indonesia Economic Summit di Jakarta, Rabu (19/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat bersamaan, Indonesia perlu melakukan reformasi ekonomi dalam negeri untuk meningkatkan saya saing. Hal pertama yang harus dilakukan adalah diversifikasi ekspor.
Mari menyebut Indonesia terberkati sekaligus terkutuk dengan sumber daya alam berlimpah. Indonesia sering kali terbuai saat ada suatu komoditas yang sedang meledak di pasaran sehingga melupakan ekspor komoditas lain.
"Saya pikir kita perlu benar-benar melihat dengan baik keunggulan kompetitif kita, yang masih berupa sumber daya, dan sekarang kita memiliki hilirisasi. Ya, kita ingin memiliki nilai tambah," ujarnya.
Mari menyampaikan Indonesia juga harus serius menggarap ekonomi hijau. Dia melihat potensi ekonomi dari bisnis ini masih menarik banyak investor.
"Terlepas Trump meninggalkan Paris (perjanjian Paris), perusahaan dan daya saing masih berjalan. Ini akan didorong oleh keberlanjutan. Saya pikir yang Anda sebutkan adalah kebutuhan akan pusat data, yang akan membutuhkan banyak energi. Jadi ini, kita punya keuntungan itu," ucapnya.
Pada kesempatan itu, pendiri Asian Trade Center Deborah Elms menekankan kerja sama regional untuk menangkal dampak buruk dari kebijakan tarif Trump.
Dia berpendapat Indonesia bisa memanfaatkan kerja sama ekonomi dengan negara-negara Asia Tenggara dan Asia secara keseluruhan. Deborah menyadari perdagangan antarnegara ASEAN menurun, tetapi semua pihak harus berupaya memperbaiki hal itu demi menyaingi kekuatan ekonomi AS saat ini.
"Mari kita laksanakan, percepat, dan mulai semacam integrasi Asia untuk tujuan Asia, seperti, mengapa kita semua secara struktural diatur untuk mengirimkan barang dan jasa akhir ke AS dan Eropa?," ucapnya.
Deborah menambahkan, "Saya sadar mereka hampir setara, tetapi mari kita pikirkan tentang Asia untuk Asia dan lihat apakah ini saat yang tepat untuk mewujudkannya."
(dhf/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka