Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Luhut soal Simpang Siur Calon Bos Danantara: Tidak Ada Titip-titip
CNN EKONOMI   | Februari 20, 2025
1   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tak ada titip-titip dalam mengisi jabatan di Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Menurutnya, pembentukan Danantara adalah langkah strategis yang ditempuh Presiden Prabowo Subianto. Luhut lantas mengingatkan transparansi dan tata kelola harus menjadi prioritas utama.
"Ini (Danantara) tidak akan diurus oleh seseorang yang 'titip-titip'. Bahasanya 'titip-titip', direkomendasikan sana-sini," tegas Luhut dalam Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Kamis (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tidak akan terjadi (titipan menjadi bos Danantara) karena ini bakal dijalankan oleh profesional," imbuhnya.
Bagi Luhut, poin penting lain dari kehadiran Danantara adalah keleluasaan Indonesia melakukan joint venture (JV) dengan banyak perusahaan luar negeri. Ia mencontohkan dirinya sudah menerima minat dari Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Al Mazrouei.
UEA diklaim Luhut mengantre untuk berinvestasi di Danantara terkait pemanfaatan 72 gigawatt (GW) energi baru terbarukan (EBT). Nilainya investasinya bisa tembus US$10 miliar atau Rp163 triliun (asumsi kurs Rp16.330 per dolar AS) untuk proyek energi bersih 10 GW.
"Anda bisa bayangkan ada sangat banyak peluang (investasi) saat ini. Oleh karena itu, transparansi dan pengelolaan (Danantara) akan sangat-sangat profesional," jelasnya.
Selain itu, Luhut memperkirakan berapa banyak cuan yang bisa diperoleh Pemerintah Indonesia dari Danantara. Ia menegaskan 'bayi baru' itu bakal mengelola aset sejumlah BUMN senilai US$900 miliar.
Ia memprediksi dividen yang bakal dihasilkan dari perusahaan pelat merah di bawah Danantara bisa menyentuh US$20 miliar sampai US$25 miliar alias Rp408 triliun.
"Keuntungannya (Danantara) sekitar US$20 miliar-US$25 miliar," prediksi Luhut.
Prediksi Luhut tak jauh beda dengan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Sang Kepala Negara memaparkan hitungannya dalam Puncak HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC).
Prabowo mengaku mendapatkan bisikan langsung dari Menteri BUMN Erick Thohir.
"Menteri BUMN lapor ke saya, Pak Erick Thohir. Beliau laporan ke saya, BUMN tahun ini (di Danantara) dividennya Rp300 triliun," katanya dalam pidato di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2).
"Tapi beliau (Menteri BUMN Erick) katakan 'Rp100 triliun sebaiknya pak dikembalikan ke BUMN untuk modal kerja selanjutnya'. Saya setuju," sambungnya.
Saat ini, BPI Danantara dipimpin menunjuk Muliaman Darmansyah Hadad. Mantan bos OJK itu ditunjuk Prabowo sebagai Kepala Danantara pada Oktober 2024.
Namun, beredar kabar posisi Muliaman di Danantara terancam jelang peresmian BPI Danantara pada 24 Februari mendatang. Beberapa nama kandidat yang santer beredar antara lain Menteri Investasi Rosan P Roeslani hingga Pandu Sjahrir yang merupakan keponakan Luhut.
(pta/skt)
komentar
Jadi yg pertama suka