Ekonomi & Bisnis
Bahlil Soal Ekspor Listrik ke Singapura: Mereka Kasih Apa?
TEMPO BISNIS
| 18 jam yang lalu
11 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak bermasalah soal ekspor listrik ke Singapura. Namun, ia menekankan kerja sama tersebut harus bersifat adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
“Kami enggak ada masalah soal ekspor listrik ke Singapura. Tapi saya tanya, Singapura kasih Indonesia apa?” ujar Bahlil dalam saat ditemui di kantornya, Jumat, 21 Februari 2025. Ia menegaskan dalam hubungan antarnegara, khususnya di kawasan ASEAN, harus ada prinsip kesetaraan atau equal treatment.
Menurut Bahlil, pemerintah Indonesia mengharapkan adanya investasi dari Singapura sebagai bentuk timbal balik. “Kita lagi dorong investasi, ya mereka juga harus melakukan investasi bareng dong,” katanya.
Ia juga menyoroti Singapura meminta ekspor energi baru dari Indonesia, tetapi dalam hal lain seperti carbon capture and storage (CCS), mereka masih menuntut banyak hal tanpa memberikan keuntungan nyata bagi Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan berfokus pada kepentingan nasional (national interest). “Saya tidak mau negara kita kehilangan marwahnya di hadapan negara lain. Kita baik dengan negara lain, kita kasih ke mereka, tapi mereka juga harus kasih kita apa,” katanya.
Bahlil mengungkapkan bahwa saat ini tim dari Indonesia dan Singapura sedang dalam tahap pembahasan (grounding) untuk mencari format terbaik dalam kerja sama ekspor listrik ini. Pemerintah ingin memastikan bahwa kesepakatan yang diambil akan saling menguntungkan dan sesuai dengan kepentingan nasional.
Sebelumya diberitakan, saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Singapura sangat mengharapkan kerja sama dengan Indonesia untuk suplai listrik menggunakan energi bersih. Luhut berharap, Indonesia bisa memulai ekspor komoditas tersebut. "Mereka berharap sekali bisa kerja sama dengan Indonesia untuk supply listrik. Harapannya kita bisa mulai ekspor, karena saat ini 95-96 persen masih menggunakan fosil,” ujar Luhut.
komentar
Jadi yg pertama suka