Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Cerita Karyawan Swasta Bolos Kerja Ikut Aksi Indonesia Gelap, Jengah dengan Kebijakan Pemerintah
TEMPO BISNIS   | Kemarin, 22:38
6   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pekerja dari perusahaan swasta mengikuti aksi Indonesia Gelap yang berlangsung Jumat, 21 Februari 2025. Beberapa dari mereka mengaku bolos kerja hingga sengaja mengambil cuti untuk bisa berpartisipasi dalam demonstrasi yang berlokasi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat itu.
Anas AH, mengaku rela bolos kerja agar bisa mengikuti aksi kali ini. Anas mengatakan dirinya tidak mengambil cuti ke kantornya yang bergerak di bidang industri kreatif di kawasan Jakarta Pusat. "Gue bolos, tapi ya koordinasi dengan atasan saja. Gue bilang mau demo, kerjaan nanti gue deliver hari Senin," kata Anas di sela-sela aksi.
Pria berusia 27 tahun itu mengaku jengah dengan pemerintah yang kerap mengambil kebijakan yang tidak transparan. Contohnya, kata dia, seperti pembentukan Danantara yang terkesan buru-buru dan pemangkasan anggaran yang menyasar kementerian hingga lembaga.
Menurut dia, efisiensi anggaran demi membiayai program-program pemerintah yang tidak transparan membuatnya merasa harus ikut berdemonstrasi. Dia menilai kebijakan tersebut bisa berdampak buruk bagi dirinya dan para mahasiswa yang merupakan calon pekerja. "Sebenarnya jadi enggak nyambung, dengan narasi Indonesia Emas 2045 tapi pendidikan kena dampak efisiensi. Indonesia Emas itu jadi jauh," ujar Anas.
Sementara itu, Odie Rakaditya, laki-laki 29 tahun yang bekerja di salah satu perusahaan importir, menyampaikan dirinya mengambil jatah cuti tahunan untuk mengikuti aksi Indonesia Gelap. "Gue mengajukan cuti dari hari Rabu, waktu itu sudah tahu dari media sosial kalau teman-teman mau turun ke jalan," kata Odie.
Odie mengaku terbuka dengan kantornya dan mengajukan cuti dengan alasan ingin mengikuti demonstrasi. "Itu pilihan pribadi, preferensi pribadi, bebaslah alasannya mau apa juga. Cuti kan hak kita sebagai pekerja," ucap dia.
Odie menyampaikan narasi Indonesia Gelap sangat mengena untuk dirinya. "Sekarang juga sudah banyak teman gue yang kena layoff, karena ketidakpastian ekonomi yang sekarang ada di Indonesia, kebijakan-kebijakan yang enggak jelas. Memang gelap sih. Itulah kenapa gue sampai harus cuti," ujar Odie.
Menurut Odie, kebijakan pemerintah saat ini masih tidak memberi kepastian bagi para pekerja. Padahal, kata dia, masyarakat sudah membayar berbagai jenis pajak seperti pajak penghasilan, pajak kendaraan, hingga pajak pertambahan nilai (PPN).
Dia pun meminta pemerintah lebih transparan menyusun kebijakan. "Kalau enggak bisa kerja benar ya resign. Simple. Kalau gue sebagai pekerja ya, kalau enggak bisa kerja benar ya resign," kata Odie.
Juru bicara aksi Indonesia Gelap Tegar Afriansyah mengatakan, aksi Indonesia Gelap hari ini dihadiri oleh 2500 massa. “Untuk aksi ini dari berbagai elemen masyarakat sipil turun ke jalan, kawan-kawan NGO, buruh, dan mahasiswa,” katanya saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat siang. 
Massa ini berangkat dari titik kumpul di Taman Ismail Marzuki (TIM) menuju ke Patung Kuda, Jakarta Pusat. “Titik kumpul di TIM dan longmarch menuju Patung Kuda,” ucap Tegar. Adapun isi tuntutan aksi Indonesia Gelap meliputi efisiensi anggaran, kabinet gemuk, pelaksanaan program Makan Siang Gratis, hingga persoalan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Advist Khorunikmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
komentar
Jadi yg pertama suka