Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Intip Koleksi Saham yang Cuan Pekan Ini
CNN EKONOMI   | 11 jam yang lalu
1   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 14,95 poin atau naik 0,22 persen ke level 6.803 pada Jumat (21/2) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp9,78 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,63 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah tiga kali, sementara dua hari sisanya menguat. Hanya saja, performa indeks menguat 2,48 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 17 sampai dengan 21 Februari 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup pada zona positif.
Tercatat kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan sebesar 3,37 persen dari Rp11.401 triliun menjadi Rp11.786 triliun pada penutupan pekan lalu. Lalu rata-rata volume transaksi harian pun meningkat 18.99 persen dari 15,45 miliar menjadi 18,38 miliar lembar saham.
Kendati, rata-rata nilai transaksi harian menurun sebesar 3,74 persen dari Rp12,24 triliun menjadi Rp11,78 triliun.
Namun, rata-rata frekuensi transaksi harian meningkat sebesar 6,17 persen dari 1,16 juta kali transaksi menjadi 1,23 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
"Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp705,15 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp11,68 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (21/2).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pekan ini akan bergerak mixed cenderung menguat dalam rentang level support 6.704 dan resistance 6.960.
Oktavianus mengatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pasar saat ini. Pertama, fluktuasi nilai rupiah akibat sentimen kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Kami khawatir jika tarif balasan (reciprocal tariff) mulai diberlakukan terhadap komoditas utama dari Indonesia, hal ini dapat berdampak negatif pada perdagangan," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Minggu (23/2).
Kedua, penantian rilis data ekonomi AS, yaitu indeks PCE yang diperkirakan tumbuh 0,4 persen serta pertumbuhan PDB AS kuartal IV-2025 yang melambat menjadi 2,3 persen.
Menurutnya, jika data ini menunjukkan perlambatan ekonomi, kemungkinan besar The Fed akan mengambil kebijakan yang lebih dovish, atau cenderung menurunkan suku bunga atau mempertahankan kebijakan moneter yang lebih longgar.
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.
Pertama, saham Samudera Indonesia atau SMDR yang ditutup menguat 10 persen ke posisi 264 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi SMDR dapat menyentuh level 294 pada pekan ini.
Kedua, saham Barito Renewables Energy atau BREN yang ditutup menguat 2,99 persen ke posisi 6.900 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BREN dapat menyentuh level 7.750 pada pekan ini.
Ketiga, saham Vale Indonesia atau INCO yang ditutup menguat 4,45 persen ke posisi 3.050 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi INCO dapat menyentuh level 3,270 pada pekan ini.
Sementara itu, Branch Manager JUC GoCuan Semarang Peter Susilo memprediksi indeks saham akan menguat ke level 6.845 di awal pekan ini. Namun, katanya, tetap perlu memperhatikan level support terdekat di 6.679 sebagai batas bawah yang dapat menjadi acuan jika terjadi koreksi.
Ia melihat sepanjang sepekan terakhir, aliran modal asing mencatat inflow sebesar Rp7,58 triliun, yang menjadi faktor positif bagi pergerakan pasar.
Selain itu, Peter menyebut inflasi Indonesia yang terkendali di level 0,76 persen secara tahunan pada Januari 2025 serta kenaikan kapitalisasi pasar turut memberikan sentimen positif bagi IHSG.
"Berdasarkan faktor-faktor tersebut, IHSG untuk sepekan ke depan diproyeksikan bergerak dengan tren menguat dalam rentang 6.845-7.064," ujar Peter.
Menurutnya, meski tren saat ini menunjukkan penguatan, pergerakan IHSG masih akan sangat dipengaruhi oleh sentimen global, khususnya kebijakan The Fed dan data inflasi AS, yang dapat mempengaruhi arus modal serta prospek suku bunga di masa depan.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan, yakni saham INCO. Ia memproyeksi INCO dapat menyentuh level 3.170 pekan ini.
Kemudian, Peter merekomendasikan saham Bank Syariah Indonesia atau BRIS yang ditutup menguat 3,41 persen ke posisi 3.030 pekan lalu. Ia memproyeksi BRIS dapat menyentuh level 3.140 pada pekan ini.
Peter juga merekomendasikan saham BREN. Ia memproyeksi BREN bisa menyentuh level 7.750 pada pekan ini.
(sfr/del)
komentar
Jadi yg pertama suka