Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Tumbuh Bersama Lebih Bermakna, SMBC Indonesia Gelar Economic Outlook 2025
TEMPO BISNIS   | 9 jam yang lalu
10   0    0    0
INFO BISNIS – PT Bank SMBC Indonesia Tbk atau SMBC Indonesia kembali menyelenggarakan SMBC Indonesia Economic Outlook 2025, bertajuk ‘Peluang dan Tantangan 2025: Sinergi Sektor Publik dan Swasta’, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, pada Selasa, 18 Februari 2025.

Seminar ini hadir sebagai respons SMBC Indonesia terhadap peluang dan tantangan ekonomi di tengah dinamika geopolitik dan kebijakan dalam negeri. Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan III 2024 tumbuh 4,95 persen secara year on year (yoy). Inflasi juga terkendali di level 1,57 persen yoy pada Desember 2024.

Dengan memahami peluang yang ada itu, SMBC Indonesia hadir untuk membantu para nasabah memaksimalkan setiap peluang untuk tumbuh bersama lebih bermakna.

Direktur Utama SMBC Indonesia, Henoch Munandar mengatakan, SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 menjadi bukti komitmen perseroan untuk terus hadir memberikan layanan yang mampu menjawab kebutuhan nasabah di berbagai segmen, sehingga tercipta pertumbuhan yang lebih bermakna bagi masyarakat sekaligus bagi perekonomian negara.
(Dari kiri) Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Zhang Bohan; Komisaris SMBC, Takeshi Kimoto; Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Parjiono; A member of the National Economy Council, Muhammad Chatib Basri; Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Bedi Latif; Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi; dan Direktur Utama SMBC, Henoch Munandar, dalam acara SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, pada Selasa, 18 Februari 2025. Dok. SMBC
“SMBC Indonesia akan terus menghadirkan solusi keuangan yang inovatif dan komprehensif agar dapat menciptakan lebih banyak pertumbuhan bersama yang lebih bermakna bagi masyarakat dan meningkatkan kontribusi nyata kami bagi kemajuan perekonomian negara,” ujarnya.

Sejalan dengan semangat kolaborasi SMBC Indonesia, Henoch berharap diskusi ini dapat menumbuhkan kemitraan pemerintah dan swasta untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai segmen.

Adapun SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 membahas dari hulu hingga hilir mengenai upaya akselerasi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, untuk menjaga momentum positif dari pergerakan perekonomian negara di tengah ketidakpastian global dan dinamika makro ekonomi dunia.

Salah satu cara untuk menjaga momentum positif dari pergerakan perekonomian negara ini adalah dengan menjaga stabilitas politik dan ekonomi hijau.

Dua aspek ini memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi karena akan menentukan tingkat kepercayaan pasar dan kesehatan iklim investasi di dalam negeri.

Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Chatib Basri pun mendorong pemerintah untuk mengakselerasi ekonomi hijau. “Dengan melihat kondisi iklim dunia saat ini, komitmen pemerintah untuk mengembangkan energi hijau demi mencapai emisi nol bersih pada 2060 menjadi semakin penting,” ujar Chatib.

Ia menjelaskan, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam pembangunan infrastruktur energi terbarukan. Di sisi lain, menurutnya kebijakan yang mendukung transisi ekonomi hijau pun dapat menarik investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pemerintah perlu menjaga kepercayaan dan optimisme masyarakat dengan melahirkan kebijakan yang matang demi menjaga pertumbuhan ekonomi. (*)
komentar
Jadi yg pertama suka