Media Jepang
3 Cara untuk Menghindari Alergi Serbuk Sari di Musim Semi, Simak Penjelasan Ahli!
JAPANESE STATION
| Kemarin, 00:00
10 0 0
0
Berita Jepang | Japanesestation.com
Musim semi membawa bunga-bunga yang bermekaran dan cuaca yang lebih hangat, namun sayangnya, lonjakan serbuk sarinya dapat memicu alergi yang tak kunjung reda. Jika kamu mendapati dirimu bersin-bersin, mengalami mata gatal, atau hidung tersumbat, maka mungkin itu adalah gejala alergi serbuk sari atau rinitis alergi. Namun jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan membahas tiga cara yang didukung oleh ahli untuk membantu kamu menikmati keindahan musim semi tanpa gangguan akibat alergi serbuk sari!
Menurut Asosiasi Cuaca Jepang, seperti yang dilansir melalui Mainichi Shimbun, gelombang dingin yang berkepanjangan telah menyebabkan awal penyebaran serbuk sari pohon cedar setara atau lebih lambat dari biasanya di seluruh wilayah yang luas di negara ini, dari Kyushu di bagian tenggara hingga wilayah Kanto di sekitar Tokyo.
Mereka juga memperkirakan serbuk sari yang terbawa udara akan melonjak mulai akhir Februari, dan mencapai puncaknya di banyak lokasi pada awal Maret. Sementara untuk serbuk sari cemara, periodenya diperkirakan akan terjadi dari akhir Maret hingga awal April.
1. Tutup Jendela dan Pintu
Salah satu cara paling efektif untuk menghindari alergi serbuk sari adalah dengan tetap mendapatkan informasi dan membatasi paparan selama waktu muim puncak. Memeriksa prakiraan serbuk sari secara teratur dapat membantu kamu merencanakan aktivitas dengan tepat, memastikanmu tetap berada di dalam ruangan.
Menjaga jendela dan pintu tetap tertutup di rumah mencegah serbuk sari memasuki ruang keluarga, sehingga mengurangi kemungkinan reaksi alergi. Jika kamu harus pergi ke luar rumah, mengenakan masker dan kacamata dapat bertindak sebagai penghalang, mencegah serbuk sari mengiritasi mata dan sistem pernapasanmu. Selain itu, menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang dan sore hari-ketika penyebaran serbuk sari mencapai puncaknya-dapat secara signifikan menurunkan risiko paparan.
“Tahun ini, sejak awal Januari, telah terjadi peningkatan jumlah pasien yang mengalami demam, dengan orang-orang dari segala usia... yang mencari pertolongan medis. Tak perlu dikatakan bahwa jika serbuk sari tidak masuk ke dalam tubuh, gejala tidak akan muncul, jadi sangat penting bagi mereka yang mengalami demam untuk melindungi diri mereka sendiri,” kata Kimihiro Okubo, seorang profesor dan ahli demam di Sekolah Pascasarjana Nippon Medical School di Tokyo.
2. Memilih Pakaian yang Tepat
Memilih pakaian yang tepat dapat mengurangi paparan serbuk sari. Kain wol cenderung menarik dan memerangkap serbuk sari, sehingga memudahkan alergen menempel pada pakaianmu. Sebagai gantinya, pilihlah mantel bertekstur halus dan bahan seperti katun atau kain sintetis, yang lebih kecil kemungkinannya untuk mengumpulkan serbuk sari.
Saat memasuki rumah, lakukan tindakan pencegahan ekstra dengan membersihkan serbuk sari dari pakaian. Selain itu, mencuci muka, berkumur, dan membuang ingus dapat membantu menghilangkan partikel serbuk sari yang tertinggal, mencegah iritasi dan reaksi alergi lebih lanjut.
3. Berkonsultasi dengan Dokter
Jika menghindari serbuk sari sama sekali tidak cukup untuk mengendalikan alergimu, mencari solusi medis dapat membantu. Seperti yang dikatakan Profesor Okubo, daripada melawan serbuk sari, cara yang terbaik adalah dengan hidup berdampingan dengannya dengan mengelola gejala secara efektif.
Berkonsultasi dengan dokter dapat memberikan pilihan pengobatan yang sesuai dengan kondisimu, termasuk obat resep atau suntikan alergi untuk meredakan gejala dalam jangka panjang. Selain itu, antihistamin yang dijual bebas, semprotan hidung, dan obat tetes mata dapat membantu meringankan gejala seperti bersin, hidung tersumbat, dan gatal. Dengan melakukan pendekatan medis yang tepat, kamu dapat menikmati musim semi dengan lebih nyaman tanpa membiarkan alergi serbuk sari menganggumu.
Dengan tips dari ahli tersebut, kamu akan lebih siap untuk menikmati keindahan musim semi tanpa perlu khawatir dengan gejala alergi! Nantikan terus artikel-artikel dari kami tentang tips kesehatan di Jepang lainnya, hanya di Japanese Station.
komentar
Jadi yg pertama suka