Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
BEI Ungkap Nasib SRIL di Bursa Saham Buntut Sritex Tutup Besok
CNN EKONOMI   | 8 jam yang lalu
5   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal nasib PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex yang berkode emiten SRIL di pasar modal usai perusahaan tutup total besok, (1/3).
BEI membuka kemungkinan untuk menghapus alias delisting saham Sritex dari perdagangan bursa. Saat ini, saham Sritex masih dalam status suspensi, sementara perusahaan telah mengumumkan akan menutup pabriknya pada 1 Maret 2025.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan pihaknya tengah memproses keputusan terkait potensi delisting Sritex. Namun, BEI masih menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan hal tersebut tentu kita tunggu dulu. Kita proses juga, kita siapkan. Tentunya kita nunggu perkembangan," ujar Nyoman di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Jumat (28/2), melansir detikfinance.
Nyoman juga mengungkapkan BEI sebelumnya telah bertemu dengan manajemen Sritex, meskipun ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai isi pertemuan tersebut.
Ia menegaskan BEI mengikuti prosedur standar dalam menangani kasus perusahaan yang menghadapi isu tertentu, mulai dari konfirmasi dengan manajemen, permintaan keterbukaan informasi, hingga kunjungan langsung sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Dalam proses delisting, Nyoman mengatakan BEI akan bekerja sama dengan pihak ketiga, termasuk profesi penunjang pasar modal, untuk memastikan keputusan yang diambil sesuai prosedur dan dilakukan dengan benar.
"Tentunya kita juga kerja sama sama para pihak atau pihak ketiga yang meyakinkan dan memproses itu seperti profesi penunjang pasar modal untuk meyakinkan keputusan kita dapat kita lakukan secara proper," jelas Nyoman.
Sebelumnya, Sritex, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, dikabarkan akan tutup total per 1 Maret 2025.
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo menyatakan seluruh karyawan Sritex resmi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak Rabu (26/2), dengan hari kerja terakhir pada Jumat (28/2).
"Setelah dilakukan perundingan, sudah menemui titik temu. Yang intinya PHK, setelah diputuskan tanggal 26 Februari PHK, namun untuk bekerja sampai tanggal 28, sehingga off tanggal 1 Maret. Puasa awal sudah berhenti total (PT Sritex) ini jadi kewenangan kurator," ujar Kepala Disperinaker Sukoharjo Sumarno di Menara Wijaya Setda Sukoharjo, Kamis (27/2), seperti dikutip detikcom.
Penutupan total Sritex merupakan puncak dari krisis keuangan yang telah melanda perusahaan selama beberapa tahun terakhir, ditandai dengan gagal bayar utang, gugatan hukum, dan status pailit yang ditetapkan oleh Pengadilan Niaga Semarang pada 21 Oktober 2024.
(pta/del)
komentar
Jadi yg pertama suka