Ekonomi & Bisnis
Pertamina Sebut RON BBM Sudah Diuji Lab: Kualitas Sesuai Spesifikasi
CNN EKONOMI
| 17 jam yang lalu
1 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyebut kualitas bahan bakar minyak (BBM) Pertamina sudah sesuai spesifikasi berdasarkan uji laboratorium.
Simon mengatakan pengujian dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). Pengujian dilakukan terhadap 75 sampel dari berbagai golongan bilangan oktan (research octan number/RON).
"Yang setelah melalui uji lab, hasil tersebut menunjukkan bahwa kualitas BBM Pertamina telah sesuai dengan standar spesifikasi yang dikeluarkan, yang diisyaratkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM," kata Simon dalam jumpa pers di Jakarta, disiarkan kanal YouTube Pertamina, Senin (3/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simon berkata sampel-sampel itu diambil dari terminal BBM Plumpang. Selain itu, sampel juga diambil dari 33 SPBU di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan.
Meski demikian, kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang mendorong Pertamina untuk meningkatkan pengawasan. Mereka akan terus melakukan pendampingan ataupun melakukan uji di seluruh SPBU Pertamina yang berada di seluruh wilayah.
Simon tak menutup diri dari masukan dan kritik masyarakat. Dia menyebut masukan masyarakat akan digunakan Pertamina untuk membenahi diri.
"Kami berterima kasih atas masukan-masukan yang telah kami terima, yang tentunya akan menjadi kritik, akan menjadi bahan cambukan bagi Pertamina untuk bekerja lebih baik lagi di masa mendatang," ucapnya.
Sebelumnya, Pertamina terseret kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Enam pejabat PT Pertamina Patra Niaga menjadi tersangka dalam dugaan korupsi yang dilakukan 2018-2023 itu.
Salah satu modus korupsi dalam kasus itu adalah impor BBM RON 90 dengan laporan harga RON 92. Modus ini menimbulkan spekulasi di masyarakat bahwa Pertamax (RON 92) yang dijual Pertamina sebenarnya Pertalite yang dioplos.
Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan orang dalam kasus ini. Total kerugian negara ditaksir Rp193,7 triliun hanya untuk tahun 2023.
(pta/dhf)
komentar
Jadi yg pertama suka