ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejelasan ini penting sebagai dasar hukum bagi para buruh untuk mengajukan hak pesangon dan jaminan hari tua kepada BPJS Ketenagakerjaan," tegasnya.

Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu sampai datang langsung ke Garut, Jawa Barat pada Senin (3/3). Noel melakukan dialog khusus bersama para buruh PT Danbi International.

Sejumlah keluhan disampaikan buruh kepada Noel. Ini termasuk nasib gaji yang biasanya mereka dapatkan setiap tanggal 5 dan 20 per bulannya.

Koordinator Buruh PT Danbi Risna mengaku mereka sudah tak menerima gaji sejak 20 Februari 2025 lalu.

Terakhir kali mendapatkan gaji, nominalnya pun dipotong 35 persen. Upah buruh dalam enam bulan terakhir senilai Rp2.186.000 sudah tak utuh setiap bulannya.

"Kami berharap pemerintah dapat melindungi hak-hak kami sebagai buruh, sesuai dengan peraturan yang berlaku," tuntut Risna.

"Banyak buruh yang telah bekerja di perusahaan ini sejak awal berdiri, bahkan ada yang sudah mengabdi selama 36 tahun," jelasnya.

Ia mengatakan PT Danbi International sudah berdiri sejak 1987 dan mulai beroperasi pada 1989. Namun, buruh mengklaim perusahaan telah diakuisisi Daux International Hong Kong Ltd pada 2002 yang juga memiliki pabrik PT Daux Cosmetic di Garut.

Noel mengingatkan peran penting kurator dalam memastikan nasib buruh. Ini juga akan menjadi landasan hukum BPJS Ketenagakerjaan untuk bisa mencairkan hak-hak buruh yang terkena PHK.

"Kami berharap kurator lebih memperhatikan kondisi buruh. Saya yakin hakim pengawas dari Pengadilan Niaga Jakarta akan mendukung agar hak-hak buruh menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, kami juga berharap kurator berpihak pada buruh," ujar Noel.

"Kami akan terus berupaya memperjuangkan hak-hak kalian. Selain itu, kami juga akan merekomendasikan agar para buruh yang terdampak dapat diprioritaskan untuk bekerja di pabrik baru yang baru saja diresmikan di Garut, yaitu PT Ultimate Noble Indonesia," janjinya.