Ekonomi & Bisnis
Lemigas hingga Perusahaan Jerman Jamin Kualitas BBM Pertamina
CNN EKONOMI
| 11 jam yang lalu
1 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Lemigas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan menjamin kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang dijual semua SPBU PT Pertamina (Persero) sesuai dengan spesifikasi.
Lemigas melakukan pengujian kualitas terhadap 75 sample BBM dari berbagai tempat. Lokasi-lokasi pengujian meliputi di Terminal Pertamina Plumpang dan 33 SPBU di Jabodetabek.
"Kami sudah melakukan pengujian khusus untuk yang RON (research octan number/bilangan oktan), semuanya sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam peraturan Dirjen Migas," kata Mustafid dalam jumpa pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (6/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mustafid mengatakan Lemigas juga melakukan pengecekan rutin kualitas BBM setiap waktu. Pengecekan rutin ini untuk memastikan kualitas BBM Pertamina sesuai dengan aturan.
Dalam kesempatan itu, hadir pula dua lembaga lain yang juga melakukan pengujian kualitas BBM Pertamina, yakni Tuv Rheinland asal Jerman dan PT Surveyor Indonesia (Persero).
Dua lembaga itu sama-sama melakukan pengujian terhadap sampel BBM Pertamina. Lokasi pengujian ditentukan Pertamina, yaitu di dua SPBU. Pengujian dilakukan Rabu (5/6).
PT Surveyor Indonesia (Persero) mengecek densitas, temperatur, dan warna untuk Pertalite, Pertamax, serta Pertamax Turbo di dua SPBU.
"Dari hasil pengujian yang dilaksanakan terhadap tiga parameter tersebut, hasilnya masih dalam rentang batasan mutu sesuai dengan peraturan Dijen Migas yang terkait," ujar perwakilan Surveyor Indonesia.
"Berdasarkan hasil cek yang kami laksanakan, khususnya di dua SPBU kemarin, hasil pengecekannya itu sudah sesuai juga dengan referensi yang sudah ditetapkan oleh Pertamina. Sudah masuk toleransi," ucap perwakilan TUV Rheinland.
Sebelumnya, kualitas BBM Pertamina menjadi sorotan publik usai kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang diusut Kejaksaan Agung (Kejagung).
Masyarakat curiga ada pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax. Kesimpulan itu muncul dari pernyataan Kejaksaan Agung yang menyebut Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengimpor BBM RON 90 dengan harga RON 92.
(dhf/pta)
komentar
Jadi yg pertama suka