Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Semua BUMN Bakal Tunduk di Kendali Danantara Pada Akhir Maret
CNN EKONOMI   | 14 jam yang lalu
4   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Semua BUMN bakal tunduk di bawah kendali Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada akhir Maret 2025.
"Kita harapkan akhir Maret ini sudah masuk ya (seluruh BUMN ke Danantara)," kata Chief Operation Officer (COO) Danantara Dony Oskaria di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dony menegaskan seluruh perusahaan pelat merah itu akan bergabung ke Danantara, tanpa terkecuali. Ia menjelaskan saat ini tengah dilakukan proses pengalihan alias inbreng kepemilikan saham dari Kementerian BUMN.
Pria yang juga Wakil Menteri BUMN itu meyakini perusahaan-perusahaan pelat merah bakal lebih kuat di bawah pengelolaan Danantara. Pasalnya, dividen yang sebelumnya harus diserahkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan langsung dikelola Danantara untuk ekspansi maupun perbaikan perusahaan.
Khusus bagi BUMN Karya, Dony akan melakukan konsolidasi untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Ia mengklaim sebenarnya tak banyak BUMN rugi atau dalam keadaan sakit.
"Tentu akan lebih mudah dengan Danantara. Kalau dulu kan memang perusahaan itu satu-satu, kalau sekarang dengan proses konsolidasi. Tentu akan lebih memudahkan juga untuk kita melakukan proses perbaikan kondisi perusahaan-perusahaan kita yang saat ini belum memberikan keuntungan," jelasnya.
"Kita dulu punya Rp320 triliun untung, dividennya umpama Rp150 triliun, selama ini ke APBN. Kemudian, sekarang diinvestasikan untuk memperluas lagi kekuatan kita, untuk percepatan pembangunan. Tetapi tentu yang diinvestasikan di sektor-sektor dan juga parameter yang memang memberikan hitungan ekonomis untuk Danantara," imbuh Dony.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa perusahaan pelat merah mencapai 114 di awal kepemimpinannya. Sekarang hanya tinggal 47 BUMN, di mana 7 BUMN dalam kondisi sakit.
Ia menegaskan 40 BUMN sekarang ini dalam kondisi sehat. Sedangkan 7 perusahaan pelat merah lainnya juga dipastikan bakal sehat setelah proses restrukturisasi.
Oleh karena itu, pria yang juga Ketua Dewan Pengawas Danantara tersebut menegaskan pentingnya seluruh BUMN berada di bawah kendali sovereign wealth fund (SWF) baru.
"Jangan setengah-setengah! Kalau nanti kita melakukan sesuatu setengah-setengah, malah gagal. Tujuh (BUMN) dulu, nanti dua lagi. Enggak, tanggung! Semuanya (47 BUMN) harus masuk (ke Danantara) ... Jadi, harus maksimal!" ungkapnya dalam CNBC Economic Outlook 2025 di The Westin, Jakarta Selatan, Rabu (26/2).
"Ini yang saya rasa jangan selalu dilihat dari sisi negatif, 'Oh dari 7 (BUMN), tambah banyak. Jangan-jangan Danantara nanti gak bisa, dalam arti sama kementerian kita sama-sama'. Enggak, jangan dilihat dari situ. Ini konsolidasi total supaya dividennya maksimal dan semua operating system kita bersinergi," tegas Erick.
(skt/fea)
komentar
Jadi yg pertama suka