Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah di Level Rp 16.367 per Dolar AS
TEMPO BISNIS   | 6 jam yang lalu
6   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah melemah ke level Rp 16.367 per dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Senin, 10 Maret 2025. Kurs rupiah diprediksi melemah besok.
Nilai rupiah turun 72 poin dibanding penutupan sebelumnya. Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah bakal bergerak fluktiatif. “Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp 16.350 - Rp 16.430 per dolar AS,” kata dia dalam analisis rutinnya, Senin, 10 Maret 2025.
Pelemahan rupiah seiring dengan menguatnya indeks dolar Amerika Serikat. Menurut Ibrahim, sentimen global yang memengaruhi pergerakan kurs di antaranya kebijakan tarif perdagangan dari Presiden AS Donald Trump dan tekanan deflasi di Cina.
Investor, menurut dia, berhati-hati karena pekan lalu ada kekhawatiran bahwa Presiden Donald Trump meningkatkan ketegangan perdagangan dengan mengenakan tarif 25 persen pada barang-barang Kanada dan Meksiko. Trump juga dikabarkan meningkatkan pungutan pada produk-produk Cina hingga 20 persen. 
Presiden dari Partai Republikan itu kemudian melunakkan pendiriannya dengan menunda tarif selama empat minggu pada sebagian besar barang-barang Meksiko dan Kanada. Tapi tetap teguh pada pendiriannya terhadap Cina.
Selain itu, Ibrahim menambahkan, tekanan deflasi di Cina meningkat pada Februari karena harga konsumen dan produsen turun lebih dari yang diantisipasi di tengah pelemahan belanja konsumen. Indeks harga konsumen (CPI) terkontraksi sebesar 0,7 persen tahun ke tahun. Hal ini menandakan penurunan pertama dalam 13 bulan dan melampaui ekspektasi ekonom sebesar 0,4 persen.
Secara bersamaan, indeks harga produsen (PPI) turun sebesar 2,2 persen dari tahun ke tahun. “Sedikit membaik dari penurunan 2,3 persen pada Januari tetapi masih meleset dari perkiraan penurunan 2,0 persen,” ucapnya.
Sedangkan dari sisi domestik, pergerakan kurs dipengaruhi laporan Bank Indonesia (BI) bahwa posisi cadangan devisa Indonesia turun. Pada akhir Februari 2025 cadangan devisa mencapai US$ 154,5 miliar atau menurun bila dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2025 yang mencapai US$ 156,1 miliar. 
Menurunnya cadangan devisa tersebut, menurut Ibrahim, antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, Kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.
komentar
Jadi yg pertama suka