ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Entjik menyambut baik pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai gebrakan dari pemerintah yang diharapkan bisa membantu masyarakat yang yang tidak bisa mengakses layanan perbankan (unbankable). Dengan begitu, Koperasi Merah Putih bisa memacu perekonomian nasional.

"Koperasi Desa Merah Putih juga bisa membantu masyarakat pengusaha ultra mikro yang tersebar di desa-desa. Seperti kita ketahui bahwa lebih dari 40 juta UMKM yang belum tersentuh pembiayaan bank," katanya.

Pemerintah akan membangun Koperasi Desa Merah Putih di 70 ribu desa. Untuk membangun 70 ribu koperasi dibutuhkan Koperasi Desa Merah Putih di 70 ribu desa.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan rencananya setiap desa akan diberikan modal awal Rp3 miliar sampai Rp5 miliar. Dengan demikian, maka total kebutuhan bisa hingga Rp350 triliun.

"Ya, pemerintahan sudah menghitung, itulah antara Rp3 sampai Rp5 miliar. Tapi menurut saya permodalannya itu kan tergantung dari nanti asesmen dari masing-masing daerah," ujar Budi dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (6/3).

Menurut Budi, pihaknya akan melihat kesiapan desa untuk membangun Koperasi Desa Merah Putih ini. Misalnya desa itu sudah memiliki gedung yang bagus, maka modal awal membentuk Koperasi Merah Putih mungkin lebih kecil.

Koperasi Desa Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan kelompok tani yang ada di desa tersebut.

Budi mengatakan alasan Prabowo membentuk Koperasi Desa Merah Putih di seluruh desa karena ingin memutus mata rantai distribusi barang, melawan rentenir hingga pinjol ilegal di wilayah pedesaan.

"Jadi intinya gini, Bapak Presiden tadi sampaikan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk memutuskan rentenir, tengkulak, pinjaman online yang menjerat dan menjadi sumber kemiskinan di desa-desa," ujarnya.