Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Medco Energi Rampungkan Akuisisi Seismik 3D Rebonjaro di Blok Corridor
TEMPO BISNIS   | 14 jam yang lalu
5   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MedcoEnergi), melalui anak usahanya Medco E&P Grissik Ltd. bersama SKK Migas, telah menyelesaikan akuisisi seismik 3D di Lapangan Rebon Jaro, Blok Corridor, Sumatera Selatan. Akuisisi ini mencakup area seluas 165 km² dan menghasilkan data bawah permukaan yang krusial untuk perencanaan eksplorasi berikutnya.
“Kinerja produksi dan catatan keselamatan di Blok Corridor mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keunggulan operasional serta pengembangan energi berkelanjutan. Investasi berkelanjutan dalam eksplorasi, pengembangan, dan optimasi produksi sangat penting untuk memastikan pasokan gas yang andal, memperkuat ketahanan energi nasional, serta mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Ronald Gunawan, Director and Chief Operating Officer MedcoEnergi dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 20 Maret 2025.
Inisiatif ini selaras dengan strategi jangka panjang MedcoEnergi dalam mengoptimalkan potensi sumber daya, menjaga keberlanjutan produksi, dan memastikan pasokan energi tetap andal. Akuisisi seismik ini menggunakan teknologi advanced wireless acquisition yang memungkinkan pengambilan data resolusi tinggi dengan dampak lingkungan minimal.
Medco E&P merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mengoperasikan Blok Corridor. Blok ini memiliki satu lapangan minyak (Suban Baru) dan tujuh lapangan gas (Suban, Dayung, Sumpal, Gelam, Letang, Tengah, dan Rawa) yang berproduksi di Sumatera Selatan dan dilengkapi dua fasilitas pengolahan gas utama, yaitu Kilang Gas Suban dan Kilang Gas Pusat Grissik.
Blok Corridor berperan penting dalam pasokan gas bagi industri strategis di Indonesia, termasuk PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Pertamina Hulu Rokan, PT Pupuk Sriwijaya, PT PLN (Persero), dan PT Energasindo Heksa Karya. Hingga Februari 2025, produksi gas dari blok ini tercatat 5 persen lebih tinggi dibandingkan target dalam work program and budget (WP&B) 2025, menunjukkan efisiensi operasional yang optimal.
komentar
Jadi yg pertama suka