Ekonomi & Bisnis
KAI Investasi Rp 10,79 Triliun di PT INKA
TEMPO BISNIS
| 7 jam yang lalu
5 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengklaim berkomitmen dalam mendukung penguatan industri dalam negeri melalui investasi senilai Rp 10,79 triliun untuk pengadaan sarana kereta api di PT INKA (Persero). Investasi ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan operasional KAI tetapi juga untuk mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan memperkuat industri perkeretaapian nasional.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memenuhi permintaan layanan transportasi kereta api yang terus berkembang. Menurutnya, modernisasi dan penambahan sarana transportasi menjadi kunci utama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
"Investasi ini merupakan yang terbesar untuk pengadaan sarana perkeretaapian dan menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Dengan meningkatnya jumlah penumpang serta kebutuhan angkutan barang, kami optimis dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal," ujar Didiek dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Maret 2025.
Didiek menambahkan bahwa investasi ini juga mendukung Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAI 2025-2029 yang menargetkan pertumbuhan volume penumpang dan angkutan barang. Berdasarkan proyeksi KAI, volume penumpang jarak jauh diperkirakan meningkat sebesar 10,6 persen, sementara penumpang KA lokal diprediksi naik 9,9 persen. Di sektor angkutan barang, terdapat potensi peningkatan signifikan dari proyek Sumbagsel sebesar 27,8 juta ton, Tarahan II sebesar 18 juta ton, dan ekspansi Kertapati sebesar 7 juta ton.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menganggap investasi ini juga menjadi bukti nyata komitmen KAI dalam mengutamakan produk-produk dalam negeri untuk pengadaan sarana perkeretaapian. Salah satu bentuk investasi terbesar adalah pengadaan 612 unit Kereta SS New Generation senilai Rp 5,5 triliun untuk program replacement Tahun 2023-2026. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dengan menghadirkan rangkaian kereta yang lebih modern, nyaman, dan aman bagi penumpang.
Selain pengadaan kereta baru, KAI juga melakukan pengadaan 10 unit kereta luxury dengan kapasitas 26 kursi dan satu unit tambahan sebagai cadangan untuk perawatan. Total nilai kontrak pengadaan kereta luxury ini mencapai Rp161,16 miliar. Kehadiran kereta luxury ini diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih eksklusif dan nyaman bagi penumpang.
KAI Group melalui anak perusahaannya, KAI Commuter, juga terlibat dalam peningkatan TKDN dengan pengadaan sarana Commuter Line baru dan retrofit dengan total nilai investasi Rp 4,07 triliun. Pengadaan ini meliputi 16 rangkaian Commuter Line baru dengan total nilai hampir Rp 3,83 triliun, serta 2 rangkaian retrofit senilai Rp 238,63 miliar. Menurut Anne, langkah ini diambil memperkuat layanan transportasi perkotaan yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
Di sektor angkutan barang, KAI berinvestasi dalam pengadaan 1.125 unit gerbong datar BM 54 Ton senilai Rp 1,05 triliun. Gerbong ini akan digunakan untuk mengangkut barang di wilayah Sumatera Selatan, khususnya batu bara sebagai pasokan energi listrik nasional. Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi angkutan barang, sejalan dengan peningkatan kebutuhan logistik nasional.
Selain pengadaan sarana baru, KAI juga aktif melakukan modernisasi pada sarana yang sudah ada. Melalui Balai Yasa KAI, perusahaan melakukan modifikasi dan upgrade sistem pada kereta eksisting agar lebih nyaman dan efisien. Upaya ini menjadi bagian dari strategi KAI dalam memberikan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan bagi pelanggan.
Anne mengatakan, kerja sama dengan PT INKA ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan TKDN serta mendorong kemandirian industri manufaktur perkeretaapian nasional. "Kerja sama dengan PT INKA ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi KAI Group tetapi juga menjadi motor penggerak bagi kemajuan industri perkeretaapian nasional ke depan," ucap Anne.
komentar
Jadi yg pertama suka