Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak wisatawan Jepang memilih untuk menjelajahi destinasi yang kurang terkenal dibandingkan tempat wisata populer di Kyoto seperti Fushimi Inari, Kitano Tenmangu, hingga Kinkakuji.

Tempat-tempat wisata ikonik di Kyoto memang sedang ramai dikunjungi oleh para wisatawan asing, tetapi pengunjung Jepang justru menghindarinya, menciptakan pergeseran yang mengejutkan dalam tren pariwisata. Mengapa hal ini tejadi?

Analis perjalanan dan penerbangan Kotaro Toriumi menjelaskan bahwa beberapa faktor berkontribusi terhadap pergeseran ini. Permintaan perjalanan yang tertahan pasca pandemi dan lemahnya nilai tukar yen membuat Jepang menjadi tujuan yang menarik bagi wisatawan internasional.

Pada saat yang sama, kenaikan harga konsumen dan upah yang stagnan menyebabkan banyak penduduk Jepang mempertimbangkan kembali biaya perjalanan domestik. Selain itu, hotel-hotel menaikkan tarif untuk memanfaatkan lonjakan turis asing, yang semakin menyurutkan minat pengunjung lokal.

Pemerintah Kota Kyoto melakukan survei tahunan untuk memantau tren pariwisata, dan seperti yang telah diperkirakan, ada peningkatan signifikan dalam pengunjung internasional dari tahun 2023 hingga 2024. Khususnya, objek wisata populer seperti Kinkakuji, Kuil Fushimi Inari, Jembatan Togetsukyo di Arashiyama, Pasar Nishiki, area Kiyomizu Gojo, dan Kuil Kitano Tenmangu, semuanya mengalami peningkatan pengunjung setidaknya 24%.

Sementara itu, jumlah pengunjung Jepang di keenam tempat tersebut menurun pada periode yang sama. Tren ini menunjukkan bahwa meningkatnya jumlah pengunjung dapat menghalangi wisatawan domestik untuk mengunjungi situs-situs populer ini.

Meskipun begitu, wisatawan Jepang tidak sepenuhnya menghindari Kyoto sepenuhnya, mereka justru memilih untuk menjelajahi daerah pinggiran kota yang lebih sepi. Meskipun lokasi-lokasi ini tidak memiliki signifikansi sejarah dan budaya dari atraksi utama, namun tempat-tempat hidden gem biasanya menawarkan pengalaman yang lebih santai.