Media Jepang
Jimbocho: Permata Tersembunyi di Tokyo untuk Pecinta Buku
JAPANESE STATION
| 14 jam yang lalu
4 0 0
0
Berita Jepang | Japanesestation.com
Pernahkah kamu berjalan-jalan di lingkungan di mana aroma buku-buku tua memenuhi udara, dan setiap sudutnya menyimpan sepotong sejarah? Selamat datang di Jimbocho, distrik buku tercinta di Tokyo, di mana banyak toko buku bekas dan kafe yang nyaman menantimu. Buat kamu penggemar literatur, kolektor barang langka, atau hanya seseorang yang ingin merasakan sisi lain dari Tokyo, Jimbocho menawarkan pesona nostalgia yang terasa seperti melangkah ke era lain. Siap menjelajahi surga bagi para pecinta buku ini? Mari menyelam ke dalamnya!
Distrik Buku Bekas Terbesar di Dunia

Terletak di Chiyoda, Jimbocho memiliki sejarah yang sama menariknya dengan buku-buku yang berjejer di rak-raknya. Dinamai sesuai dengan nama samurai abad ke-17, Nagaharu Jimbo, daerah ini telah mengalami kehancuran dan kebangkitan. Kebakaran dahsyat pada tahun 1913 memusnahkan sebagian besar lingkungan ini, termasuk toko-toko buku awalnya. Namun, tragedi tersebut memicu babak baru ketika profesor universitas Iwanami Shigeo membuka sebuah toko buku yang kemudian berkembang menjadi penerbit terkenal Iwanami Shoten.
Sejak saat itu, lingkungan ini telah berkembang menjadi area yang populer bagi para kutu buku dan intelektual, dengan banyaknya toko buku dan kafe yang bermunculan untuk menyesuaikan dengan semakin populernya area ini. Dengan Universitas Nihon, Senshu, Meiji, dan Hosei yang semuanya terletak di dekat kawasan perbelanjaan utama
Jimbocho dengan bangga menyandang predikat sebagai distrik buku bekas terbesar di dunia, dengan lebih dari 170 toko buku yang hanya berada dalam beberapa blok kota. Kawasan ini merupakan surga bagi mereka yang mencari buku-buku langka, antik, dan bekas dalam berbagai bahasa dan genre.
Melirik Toko Buku, Kedai Kopi dan Restoran

Selain terkenal dengan toko bukunya, Jimbocho juga merupakan rumah bagi berbagai pilihan kafe dan restoran yang menarik, menjadikannya tempat yang sempurna untuk berlama-lama dengan buku yang baru kamu temukan. Banyak kedai kopi di lingkungan ini memiliki pesona vintage, bahkan beberapa di antaranya dipenuhi dengan rak-rak buku, menawarkan tempat peristirahatan yang nyaman bagi para pembaca.
Kafe bergaya Kissaten, dengan suasana nostalgia dan kopi yang diseduh dengan ahli, merupakan hal yang wajib dikunjungi di sini, di samping kedai kopi khusus modern yang melayani para penikmatnya. Bagi kamu yang ingin bersantap, Jimbocho terkenal dengan restoran kari yang lezat, beberapa di antaranya telah melayani penduduk setempat dan pelajar selama puluhan tahun.
Jimbocho sangat mudah untuk dikunjungi. Meskipun terdapat sejumlah stasiun dan halte bus di sekitarnya, stasiun terbaik untuk mengakses distrik ini tidak diragukan lagi adalah Stasiun Jimbocho. Berjarak hanya 11 menit naik kereta dari Shinjuku, stasiun ini terbuka langsung ke Yasukuni-Dori, menempatkan pengunjung tepat di pusat distrik buku yang ramai.
Dengan toko buku yang tak ada habisnya, kafe yang nyaman, dan sejarah yang kaya, Jimbocho adalah tujuan impian bagi para pecinta buku dan penjelajah. Jadi, kapan kamu akan berjalan-jalan di distrik buku tercinta di Tokyo ini? Nantikan terus artikel-artikel dari kami tentang destinasi wisata di Tokyo lainnya, hanya di Japanese Station.
komentar
Jadi yg pertama suka