Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Profil PT Solusi Sinergi Digital yang Disuntik Modal oleh Adik Prabowo
TEMPO BISNIS   | 15 jam yang lalu
9   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge memperoleh tambahan pendanaan baru pada awal 2025. Salah satu investor yang bergabung, yaitu adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Sujono Djojohadikusumo. Selain Hashim, tokoh nasional lainnya juga ikut menanamkan modal, seperti Fadel Muhammad dan Arwin Rasyid.
Perusahaan penyedia infrastruktur jaringan internet itu mendapatkan pendanaan melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), yang menerbitkan obligasi senilai Rp 600 miliar. Selain itu, Surge menyetujui perjanjian kredit investasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebesar Rp 978 miliar untuk mendukung ekspansi bisnisnya. Lantas, seperti apa profil Surge? 
Profil PT Solusi Sinergi Digital
Melansir laman resminya, Surge awalnya didirikan dengan nama PT Lucaffe Indonesia di Jakarta Selatan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 21 tertanggal 6 September 2012. Kegiatan bisnis perusahaan pertama kali berupa penjualan kopi dengan merek Lucaffe. 
Pada 2019, Surge mengakuisisi PT Kreasi Kode Digital yang bergerak di bidang pengembangan produk digital. Surge kini berfokus pada infrastruktur jaringan serat optik, produk dan layanan digital, serta jaringan serat optik. 
Surge melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave) pernah menjalin kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk membangun proyek jaringan serat optik di sepanjang rel kereta di Pulau Jawa. Perseroan juga berencana memperluas jangkauannya hingga ke Pulau Sumatra. 
Pada 2019, KAI dan Weave telah menyusun kontrak jangka panjang untuk pemasangan, pengoperasian, dan pengelolaan serat optik di sepanjang rel kereta api milik KAI sepanjang 4.000 kilometer. Adapun total jaringan serat optik yang telah digarap Surge mencapai 5.724 kilometer. 
Surge tercatat melakukan penawaran umum saham perdananya (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Desember 2020 dengan kode WIFI. Harga saham yang ditawarkan perusahaan pertama kali sebesar Rp 530 per saham. 
Jajaran direksi Surge terdiri dari Direktur Utama Yune Marketatmo, Direktur Jaringan Moh Mustaghfirin, Direktur Komersial Erwin Tanjung, dan Direktur Teknologi Shandy Ong. Kemudian, Dewan Komisaris diisi oleh Komisaris Utama Hermansjah Haryono dan Komisaris Independen Doni Satiaji Soetadi. 
Laba Bersih Naik 355 Persen pada Kuartal III 2024
Mengutip Antara, Surge membukukan laba bersih senilai Rp 159 miliar pada kuartal III 2024. Jumlah tersebut meningkat 355 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu senilai Rp 35 miliar. 
Capaian itu disokong oleh pendapatan bersih perusahaan yang meningkat 46 persen (yoy) menjadi Rp 505 miliar pada kuartal III 2024, dibandingkan pada periode yang sama pada 2023, yaitu senilai Rp 345 miliar. Kemudian, margin laba kotor perseroan meningkat dari awalnya Rp 138 miliar menjadi Rp 307 miliar, naik dari 40 persen menjadi 61 persen. 
Dari sisi neraca, jumlah aset Surge tumbuh menjadi Rp 2,7 triliun pada kuartal III 2024, dari sebelumnya senilai Rp 1,5 triliun pada akhir 2023. Untuk ekuitas perseroan, meningkat dari Rp 742 miliar pada akhir 2023 menjadi Rp 899 miliar pada kuartal III 2024. 
Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
komentar
Jadi yg pertama suka