Musim bunga sakura di Jepang menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Namun, pihak berwenang dan penduduk setempat mendesak pengunjung untuk mengagumi bunga sakura tanpa menyentuhnya, karena penanganan yang tidak tepat dapat merusak kelopak bunga yang lembut dan memperpendek umurnya.

Kekhawatiran telah berkembang terutama disebabkan  oleh perilaku turis asing yang terkadang menggoyangkan ranting untuk sekedar berfoto atau memetik bunga sebagai suvenir. Insiden-insiden tersebut mendorong adanya pedoman yang lebih ketat dan kampanye kesadaran untuk melindungi simbol musim semi yang berharga ini.

Di Ueno Park, Tokyo sebuah papan  dalam bahasa Jepang, Inggris, dan Mandarin bertuliskan larangan menyentuh bunga sakura, telah dipasang. Upaya ini dilakukan untuk mencegah pengunjung lokal dan internasional memegang pohon sakura saat mengambil foto.

Pusat informasi sementara, di mana para sukarelawan membantu pengunjung dalam bahasa Inggris, juga telah dibuka kembali pada musim semi ini setelah sempat ditangguhkan selama pandemi.

Pihak berwenang telah menyebut bahwa membuang sampah sembarangan menjadi masalah yang sering terjadi di antara turis asing maupun lokal. Untuk mengatasi hal ini, piktogram yang menampilkan pesan seperti “dilarang membuang sampah sembarangan” dan “dilarang menyalakan api” telah ditempatkan di sekitar taman.

Seorang petugas menekankan pentingnya berperilaku sopan, dengan menyatakan, “Saya harap pengunjung asing juga dapat menikmati bunga sakura sambil tetap memperhatikan perilaku mereka.”

Mari kita hargai alam secara bertanggung jawab dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati pemandangan yang sama. Kami juga telah menyiapkan etika dalam melihat bunga sakura di Jepang yang bisa kamu lihat melalui tautan di bawah ini.