Sebuah kuah kompleks komersial baru telah resmi dibuka di Stasiun Takanawa Gateway Tokyo pada hari Kamis, 27 Maret 2025, membawa gelombang baru dalam berbelanja, bersantap, dan peluang bisnis ke area tersebut.

Takanawa Gateway City, sebuah proyek kota futuristik senilai ¥600 miliar ini merupakan kompleks seluas 845.000 meter persegi yang mengintegrasikan fasilitas perumahan, komersial, dan budaya.

Fase perdana memperkenalkan dua menara setinggi 160 meter yang terhubung langsung ke stasiun, menampilkan ruang kantor, pusat konvensi, dan pusat penitipan anak yang dibuka pada bulan April.

Kompleks ini nantinya akan menampung sekitar 200 toko, dengan pembukaan bertahap hingga 2026. Kolaborasi dengan lebih dari 100 perusahaan rintisan dan institusi akademis, termasuk University of Tokyo dan National University of Singapore, akan mendorong inovasi di dalam pusat akademis dan bisnis yang berdedikasi.

Takanawa Gateway City akan menarik pengunjung dengan integrasi kendaraan otonom dan robot, beberapa di antaranya bertenaga hidrogen. Pengunjung juga dapat menggunakan aplikasi  khusus yang tersinkronisasi dengan data transportasi Suica untuk memberikan rekomendasi tempat makan dan belanja yang dipersonalisasi.

Berlokasi strategis dengan akses langsung dari Bandara Haneda dan hotel mewah JW Martiott, Takanawa Gateway City bertujuan untuk menjadi titik pusat pariwisata yang masuk ke Tokyo.

Pengembangan di masa depan termasuk menara ketiga yang dirancang oleh arsitek Kengo Kuma, dijadwalkan dibuka pada tahun 2026, yang akan menjadi rumah bagi “Museum Narasi Takanawa.” Selain itu, Takanawa Gateway City Residence setinggi 44 lantai diperkirakan akan selesai dibangun pada musim semi 2026, menawarkan tempat tinggal kelas atas yang ditujukan untuk para ekspatriat.

Dibangun di situs bersejarah bekas area Takanawa Railway,  pengembangan ini memberikan penghormatan kepada warisan kereta api, menandai tonggak penting dalam evolusi perkotaan Tokyo.