TEMPO.CO, Jakarta - Harga pangan di berbagai daerah mengalami kenaikan saat periode Lebaran, Senin, 31 Maret 2025. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas memprediksi harga bahan pangan akan kembali normal satu pekan setelah Idul Fitri 1446 Hijriah.

Menurut Zulhas, kenaikan harga pangan di masa Lebaran merupakan kondisi yang lumrah. Sebab, kata dia, banyak pedagang yang libur merayakan hari raya. "Jangan kaget, hari ini bisa mahal barang. Tidak ada yang dagang sayur hari ini. Jadi kalau mau beli sayur susah, mahal pasti karena enggak ada yang dagang, libur juga," kata Zulhas di kediamannya, Jatinegara, Jakarta Timur pada Senin, 31 Maret 2025.

Zulhas menilai harga minyak goreng juga berpeluang naik di periode Lebaran. Sebabnya, distributor hingga pabrik minyak goreng juga meliburkan operasi mereka saat hari raya.

Meski begitu, Zulhas berujar kenaikan harga bahan pangan tidak akan bertahan lama. "Seminggu setelah Lebaran normal," ucap Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Zulhas menilai daya beli masyarakat pada Lebaran tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun lalu. "Hampir sama belanjanya. Cuma harga memang lebih stabil tahun ini. Kemarin agak naik sedikit. Ini enggak," ucap Zulhas.

Zulhas menyebut stok komoditas pangan saat ini masih cukup meski harga naik. Dia menilai kenaikan harga kali ini juga masih terhitung normal. "Stok aman, tersedia, dan harga cukup terkendali," ujar dia.

Harga rata-rata sejumlah bahan pangan secara nasional terpantau naik menjelang Lebaran. Kenaikan harga ini di antaranya disebabkan permintaan yang meningkat, sedangkan pasokan masih terbatas.

Berdasarkan pantauan di Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat, 28 Maret 2025, harga rata-rata nasional beras premium sebesar Rp 15.594 per kilogram, beras medium Rp 13.725 per kilogram, dan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Rp 12.592 per kilogram.

Sedangkan harga daging sapi murni naik dari hari sebelumnya Rp 139.351 per kilogram dan pekan sebelumnya Rp 136.195 per kilogram. Harga ini berada sedikit di atas harga acuan penjualan (HAP) Rp 140.000 per kilogram. Adapun harga daging kerbau beku impor terus melejit hingga Rp 110.159 per kilogram, meninggalkan HAP Rp 80 ribu per kilogram. Harga ini naik dari hari sebelumnya Rp 109.250 per kilogram dan pekan sebelumnya Rp 106.353 per kilogram.