Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Trump Buka Suara soal Tarif Bikin Bursa-bursa Saham Roboh
CNN EKONOMI   | 16 jam yang lalu
5   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya buka suara tentang gejolak yang terjadi di bursa saham akibat pengumuman kebijakan tarif baru pekan lalu.
Ia menyebut tidak ingin pasar saham AS merosot imbas kebijakan itu, tapi mengibaratkan kondisi ini bagaikan obat yang harus ditelan untuk menyembuhkan suatu penyakit.
"Saya tidak ingin ada yang salah. Namun, terkadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu," ujar Trump, seperti diberitakan CNN pada Senin (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita telah diperlakukan dengan sangat buruk oleh negara lain karena pernah punya pemimpin bodoh yang membiarkan hal ini terjadi," ujarnya lagi.
Ia kemudian menjelaskan berbagai hal yang turut memicu penetapan tarif baru, seperti pendapatan AS yang begitu minim dari impor. Trump bahkan menuding uang itu lari ke Meksiko, Kanada, hingga China.
Presiden AS dari Partai Republik itu lalu mengklaim kebijakan tarif yang belum seminggu berlaku sudah membuahkan hasil. Ia mengatakan pemerintah AS sudah menerima penghasilan dari tarif impor baru dan akan terus mendapatkannya setiap bulan.
"Sekarang kita mempunyai ratusan miliar dolar yang mengalir ke negara setiap bulan," ujarnya.
"(Pendapatan) Itu sudah dimulai karena saya mengenakan tarif. Pada akhirnya itu semua akan beres dan negara kita akan menjadi kokoh dan kuat lagi," sambung Trump.
Kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump telah menimbulkan gejolak secara global. Pengumuman itu menyebabkan nilai saham AS turun hampir US$6 triliun pada pekan lalu.
Saham AS yang loyo itu pun diikuti pasar saham di negara-negara lain, seperti di Asia. Indeks acuan Jepang Nikkei 225 merosot hingga 7,8 persen saat dibuka pada Senin (7/4).
Indeks acuan Korea, Kospi, juga anjlok lebih dari 4,8 persen setelah dibuka. Perdagangan bahkan sempat dihentikan selama lima menit demi mencegah panic selling.
Dikutip dari CNN, hal serupa terjadi di Taiwan ketika indeks Taiex meloyo hingga lebih dari 9,7 persen setelah pembukaan.
Pemerintahan Trump sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda mengurungkan tarif baru tersebut. Di sisi lain, negara luar AS mulai meluncurkan langkah balasan terhadap tarif tersebut.
China menjadi salah satu negara yang menanggapi kebijakan itu dengan tegas, yakni memberlakukan tarif tambahan sebesar 34 persen terhadap barang impor ke Amerika Serikat.
(vws)
komentar
Jadi yg pertama suka