Ekonomi & Bisnis
Perang Dagang AS: Tarif Gila 145 Persen Trump Dibalas China 125 Persen
CNN EKONOMI
| Kemarin, 14:40
1 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Kobaran api perang dagang jilid II antara Amerika Serikat dan China kian memanas. Keduanya saling balas-balasan tarif hingga di atas 100 persen.
Pada Jumat (12/4), Presiden Donald Trump kembali menaikkan tarif untuk semua produk dari Beijing menjadi 145 persen, naik dari pengumuman hari sebelumnya sebesar 125 persen.
Tak mau kalah, Presiden China Xi Jinping pun mengumumkan kenaikan tarif untuk semua produk Negara Paman Sam yang masuk ke negaranya menjadi 125 persen. Ia pun mengaku tak pernah takut dengan ancaman tarif AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama lebih dari 70 tahun, China selalu mengandalkan kemandirian dan kerja keras, tidak pernah mengandalkan pemberian siapa pun, apalagi takut akan penindasan yang tak masuk akal," kata Xi kepada Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Beijing, seperti dikutip CCTV.
China dan AS mulai terlibat perang dagang sejak masa pemerintahan pertama Trump. Saat itu ditetapkan tarif 10 persen, namun sebelum diberlakukan, masa pemerintahan berganti ke Joe Biden.
Lalu, saat Trump kembali menjadi presiden dan dilantik pada 20 Januari 2025, ia kembali mengobarkan api perang dagang. Tahap awal hanya untuk tiga negara yakni Kanada, Meksiko dan China.
Pada Pada 9 April, Trump kemudian mengumumkan mengenakan tarif resiprokal kepada 57 negara termasuk Indonesia yang kena 32 persen. Namun, baru beberapa jam berlaku, tarif bagi 56 negara ditunda implementasinya selama 90 hari, sedangkan China tetap.
Saat itulah perang dagang kian memanas, bahkan tarif untuk China naik dari sebelumnya 104 persen ditambah 21 persen lagi menjadi 125 persen. Beijing pun kembali membalas dengan menambah tarif untuk produk AS menjadi 84 persen.
Setelah China membalas, AS lagi-lagi menaikkan tarif kepada produk China menjadi 145 persen, naik dari pengumuman sehari sebelumnya sebesar 125 persen.
Melalui pernyataan pada Kamis (10/4) waktu setempat, Gedung Putih menuturkan tarif timbal balik (resiprokal) sebesar 125 persen untuk China yang diumumkan sebelumnya itu di luar tarif 20 persen yang sudah lebih dulu diberlakukan.
China pun kembali membalas. Melalui pengumuman yang disampaikan Dewan Tarif mereka, China mengumumkan akan menaikkan tarif impor barang asal Amerika dari 84 persen menjadi 125 persen.
Namun, melalui kenaikan ini, Beijing mengindikasikan bahwa mereka tidak akan melayani perang tarif AS lagi dengan menaikkan tarif atas barang-barang impor dari Negeri Paman Sam di atas 125 persen.
(ldy/rds)
komentar
Jadi yg pertama suka