Ekonomi & Bisnis
Marak Bukti Transfer Bank Palsu, Nasabah Diminta Hati-hati
TEMPO BISNIS
| Kemarin, 16:56
1 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menyoroti munculnya praktik penipuan bukti transfer dengan teknologi artificial intelligence (AI). Menurut dia, kehadiran teknologi itu seumpama pisau, bisa untuk membantu dan melukai kalau salah dalam menggunakannya.
“Teknologi AI itu analoginya mirip dengan pisau. Pisau sangat berguna membantu kita untuk memotong sayuran dan sejenisnya. Namun kalau pisau dipakai oleh penjahat, bisa digunakan sebagai senjata untuk melukai orang-orang,” kata Alfons melalui keterangan video yang dibagikannya, Sabtu, 12 April 2025.
Alfons menyebut, teknologi AI yang mampu mengubah atau membuat bukti transfer perbankan palsu, salah satunya ChatGPT. Chatbot berbasis kecerdasan buatan itu bisa menerima perintah dari pelaku penipuan untuk membuat bukti transfer palsu. Selanjutnya penipu mengirim hasil editan tersebut ke pengguna yang menjadi targetnya.
“Sebenarnya tak hanya teknologi AI. Aplikasi pengeditan foto seperti Adobe Photoshop, dan bahkan kertas biasanya saja, bisa digunakan untuk membuat bukti transfer palsu. Makanya sangat penting bagi semua nasabah bank untuk waspada dan terus mengecek saldo mereka,” ujar Alfons yang juga dikenal sebagai pakar forensik digital itu.
Sementara itu, Bank Indonesia juga mengingatkan nasabah perbankan untuk berhati-hati saat mendapatkan bukti transaksi melalui perangkat seluler. Menurut Bank Indonesia, perlu ketelitian bagi seluruh nasabah perbankan ketika mendapatkan bukti transfer palsu tersebut. Mulai dari mengecek apakah dana yang tertera di bukti transfer tersebut sudah masuk ke rekening nasabah.
"Sobat Rupiah, perkembangan digital membuat hidup semakin mudah, tapi celah penipuan juga ikut berkembang. Salah satunya, bukti transfer palsu hasil manipulasi teknologi AI yang kini ramai digunakan pelaku kejahatan,” bunyi imbauan Bank Indonesia melalui akun Instagram resminya, Sabtu, 12 April 2025.
Nasabah perbankan bisa melapor ke Bank Indonesia kalau belum merasa puas dengan penanganan dugaan penipuan itu. Caranya bisa melalui email [email protected], atau web porta bicara131.bi.go.id. Nasabah perbankan juga bisa mendatangi kantor Bank Indonesia terdekat untuk mengadukan keluhan tersebut.
Berdasarkan unggahan yang viral di media sosial X, nasabah perbankan membagikan bukti transfer palsu yang diterimanya itu. Disebutkan kalau bukti transfer ini bisa diedit menggunakan aplikasi AI. Penipu hanya perlu memerintahkan teknologi AI untuk mengedit bukti transaksi dan mengirimkannya ke nasabah yang menjadi target.
komentar
Jadi yg pertama suka