ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Contoh, saya akan turunin tarif kalau you TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan lain sebagainya syarat-syarat ini. Ini sudah di-address oleh Presiden Prabowo. Yang kedua, perluasan Starlink. Starlink masuk ke Indonesia, dihambat. Jadi banyak ya, ujungnya semua kepentingan bisnis Amerika," ujar CT dalam acara The Yudhoyono Institute 'Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan dan Ekonomi Global' di Ballroom Grand Sahid Jaya, Minggu (13/4).

CT mengatakan Amerika Serikat akan maju bila dunia usahanya maju. Bisnis AS dengan demikian akan menjadi inti dari kebijakan politik AS.

"Sekarang ini ekonomi adalah panglima. Jadi ekonomi akan menjadi betul-betul delivery dari kebijakan politik. Kebijakan G2G sekarang itu eranya bukan multilateralisme lagi, tapi resiprokal," ucap CT.

Dalam kesempatan itu, CT juga bicara mengenai masa depan pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump. CT menilai AS akan menjadi negara dengan ekonomi sebagai inti dari kebijakan politik.

Menurut dia latar belakang Trump yang merupakan seorang pengusaha bakal memengaruhi arah kebijakan politik Amerika Serikat.

"Era multilateralisme ini sudah di ending. Trump ini adalah seorang pengusaha. Jadi kalau pengusaha itu pasti bicaranya B2B, business to business. Prinsip business to business adalah win win solutions," kata CT di di Ballroom Grand Sahid Jaya, Minggu.

CT mengatakan Amerika Serikat akan maju bila dunia usahanya maju. Bisnis AS dengan demikian akan menjadi inti dari kebijakan politik AS.

"Sekarang ini ekonomi adalah panglima. Jadi ekonomi akan menjadi betul-betul delivery dari kebijakan politik. Kebijakan G2G sekarang itu eranya bukan multilateralisme lagi, tapi resiprokal," ucap CT.

"Resiprokal itu kuncinya lebih kepada B2B dalam artian dilakukan government to government tapi arahnya adalah resiprokal, win win solution. Prinsip business to business akan ke depan dalam era ke depan," pungkasnya.