Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Momen Panen Raya, Bulog Optimalkan Penyerapan Gabah dan Beras
CNN EKONOMI   | Kemarin, 16:50
11   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Perum Bulog terus bergerak cepat menyukseskan misi pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Memanfaatkan momen panen raya yang berlangsung sepanjang April, Bulog berhasil menyerap lebih dari 1 juta ton setara beras hingga pekan kedua bulan ini.
Capaian ini bukan tanpa strategi. Bulog melakukan sejumlah langkah seperti membentuk tim jemput gabah yang terjun langsung ke sawah dan melakukan penyerapan gabah kering hasil panen petani. Selain itu, mereka menggandeng berbagai penggilingan padi, baik skala kecil maupun besar, untuk dapat melakukan penyerapan beras secara langsung.
Kerja sama juga dijalin dengan berbagai pihak-dari Dinas Pertanian, penyuluh pertanian, hingga jajaran TNI dan Babinsa guna memantau titik-titik panen secara langsung. Kolaborasi ini membuat proses penyerapan berjalan lebih optimal di seluruh wilayah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso, penyerapan yang tembus 1 juta setara beras ini semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Total CPB kini telah menembus angka 2,5 juta ton.
"Bahkan di beberapa daerah gudang Bulog sudah penuh dan kita melakukan kerja sama dengan stakeholders lainnya untuk melakukan penyewaan unit gudang untuk menyimpan komoditi hasil sarapan kami. Dalam momentum musim panen raya ini kami akan terus mengoptimalkan penyerapan gabah beras sebanyak mungkin sesuai dengan penugasan dari pemerintah," ujarnya.
Arwakhudin mengatakan, semakin banyak gabah petani yang terserap, makin banyak pula petani yang merasakan manfaatnya. Bulog juga gencar melakukan sosialisasi dan publikasi dalam menjangkau lebih banyak petani untuk dapat melakukan penyerapan.
Pemerintah juga menugaskan Perum Bulog untuk membeli gabah kering petani sebesar Rp6.500/kg. Kebijakan ini disambut antusias karena memberikan nilai jual yang layak agar petani bisa lebih sejahtera.
(ory/ory)
komentar
Jadi yg pertama suka