Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Bapanas Minta ID Food Impor 25 Ribu Ton Bawang Putih
TEMPO BISNIS   | 7 jam yang lalu
8   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta holding BUMN pangan ID Food mengimpor bawang putih dari Cina. Importasi ini bertujuan agar pemerintah memiliki cadangan pangan untuk produk hortikultura itu.
“Kami sudah minta ID Food untuk mempersiapkan. Kalau enggak salah terakhir kami minta sekitar 15 ribu atau 25 ribu ton supaya ada cadangan,” ujar Arief saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Arief mengatakan, penugasan impor bawang putih kepada ID Food ini diperlukan untuk mengintervensi harga. Berdasarkan Info Pangan Jakarta, harga bawang putih tembus Rp 49 ribu per kilogram, meninggalkan harga acuan Rp 38 ribu per kilogram.
Pengadaan cadangan bawang putih, menurut Arief, juga tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah. Beleid ini turut mengatur pengadaan cadangan pangan untuk beras, daging, gula, hingga jagung.
“Saya juga menyampaikan dalam forum bahwa BUMN itu memang salah satu fungsinya untuk stabilisator,” ujar eks Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia ini.
Ihwal kenaikan tak wajar harga bawang putih, Tempo pada pertengahan Maret lalu mengungkap penyebabnya. Lima orang importir yang tak mendapat jatah impor bawang bercerita, para importir penerima rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dan surat persetujuan impor (SPI) menunda realisasi impor karena menghindari operasi pasar.
Pasalnya, harga yang didapat mereka dari Cina mencapai US$ 1.445 per ton. Dengan kurs Rp 16.400 per dolar AS, harga bawang putih dari Negeri Tirai Bambu sebesar Rp 23.698.000 per ton atau hanya Rp 23.698 per kilogram. Harga belakangan bahkan turun hingga US$ 1.140 per ton. Ditambah tetek-bengek biaya transportasi, total kocek yang harus dirogoh importir hingga bawang putih sampai ke gudang mereka mencapai Rp 25.198 per kilogram. Dari sini, harga jual di tingkat importir mencapai Rp 33.500 per kilogram. Harga ini lebih tinggi dari harga yang dipatok pemerintah untuk operasi pasar, yakni Rp 32 ribu per kilogram.
Ada pula dugaan importir penerima jatah impor sengaja menahan stok agar harga naik selama Lebaran. Para importir yang tak menerima jatah bercerita, harga bawang putih di Cina saat ini relatif tinggi karena produksi terbatas. Sedangkan Mei hingga Juni, produksi berlimpah sehingga bawang putih dibanderol murah. Di momentum ini, para importir akan mengambil kesempatan meneguk margin supertebal.
Selain itu, menurut lima importir lama itu, lonjakan harga bawang putih disebabkan para importir lama yang rata-rata tak mendapat jatah impor harus membeli kuota impor dari para importir pemegang RIPH dan SPI. Tapi ada mahar tambahan yang ditebus untuk memperoleh kuota itu, yakni Rp 7.000 hingga Rp 8,000 per kilogram. Karena pengusaha tentu tak mau rugi, setelah memperoleh kuota mereka menaikkan harga jual bawang putih di pasaran.
komentar
Jadi yg pertama suka