Media Jepang
Unik! Permainan Mesin Capit di Saitama Tawarkan Hadiah Beras 900g
JAPANESE STATION
| Juni 10, 2025
14 0 0
0
Berita Jepang | Japanesestation.com
Jika biasanya permainan mesin capit menawarkan permen dan boneka sebagai hadiah, sebuah Game Center di Kota Kawagoe, Prefektur Saitama, menarik perhatian dengan sentuhan tak terduga, yakni beras!
Dalam langkah yang menggabungkan nostalgia dengan kebutuhan sehari-hari, pusat hiburan Mandai Shoten mulai menawarkan kantong beras Koshihikari yang sudah dicuci seberat 900 gram sebagai hadiah, sebagai respons terhadap kenaikan harga pangan dan meningkatnya permintaan konsumen.

Sejak akhir Mei, anak-anak dan keluarga dengan antusias mencoba peruntungan mereka untuk memenangkan bahan pokok masyarakat Jepang ini—kadang-kadang dengan kesuksesan yang menggembirakan.
“Aku dapat!” seru seorang anak, saat kantong beras yang berat terjatuh dari kait mesin. Reaksi tersebut tidak berbeda dengan kegembiraan yang biasanya disimpan untuk mainan, tetapi hadiahnya jauh lebih praktis.
Manajer toko Hiroshi Fukasawa menjelaskan bahwa ide tersebut merupakan bagian dari strategi untuk menarik keluarga dengan menawarkan barang-barang kebutuhan sehari-hari sebagai hadiah permainan. Dalam enam bulan terakhir, Game Center tersebut menampilkan barang-barang seperti roti, melon, stroberi—dan bahkan tisu toilet.
Setelah berkonsultasi dengan pemasok tentang stok beras, tempat hiburan tersebut meluncurkan permainan mesin capit berisi beras dengan batch awal sebanyak 90 kantong. Stok tersebut ludes terjual dalam hitungan hari, memicu pemesanan ulang dengan cepat.
“Meskipun harga-harga bahan pokok melonjak, selalu ada keinginan untuk bersenang-senang di dalam hati kita,” kata Fukasawa. “Dengan mengubah barang-barang kebutuhan sehari-hari menjadi hadiah, saya harap orang-orang akan berpikir, ‘Mungkin saya bisa mendapatkannya dengan harga lebih murah daripada membelinya,’ dan datang bermain dengan santai.”

Para pengunjung telah menerima ide ini. Yotaro Sakamoto mislanya, ia berhasil memenangkan sekantong beras bersama keluarganya pada percobaan ketiganya. “Saya pikir akan sulit untuk mendapatkan hadiahnya, tapi saya beruntung,” katanya. “Belakangan ini, beras sangat mahal sehingga ada saat-saat saya tidak bisa membelinya. Sekarang saya bisa menikmati beras Koshihikari—meski hanya sedikit.”
komentar
Jadi yg pertama suka