Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Pertamina Bisa Beli Minyak dari Afrika Usai Perang Israel-Iran Pecah
CNN EKONOMI   | 22 jam yang lalu
6   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Pertamina (Persero) siap menghadapi dampak serangan Israel ke Iran, termasuk lonjakan harga minyak dunia.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan kontrak impor minyak mentah saat ini lebih fleksibel. Oleh karena itu, Pertamina bisa mengubah sumber impor sewaktu-waktu.
"Kami bisa modifikasi ketika memang ada gangguan di satu titik. Kita bisa shift misalnya dari Afrika atau dari lokasi-lokasi lain," kata Fajar saat ditemui usai jumpa pers di Grha Pertamina, Jakarta, Jumat (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina masih menghitung dampak serangan Israel ke Iran terhadap impor minyak. Dia mengatakan kajian masih dilakukan karena dinamika baru saja terjadi.
Meski demikian, Pertamina juga sudah terbiasa menghadapi dinamika perminyakan dunia akibat politik di Timur Tengah. Fajar menuturkan biasanya Pertamina mengubah jalur distribusi minyak.
"Biasanya kalau yang kemarin-kemarin yang beberapa kali konflik ya salah satunya caranya reroute, cari jalur pelayaran distribusi yang aman," ucapnya.
Diketahui, harga minyak dunia dunia melonjak 9 persen hari ini. Peningkatan tertinggi dalam lima bulan terakhir terjadi setelah Israel menyerang Iran.
Reuters melaporkan kontrak berjangka Brent naik US$6,29 atau 9,07 persen menjadi US$75,65 per barel pada pukul 03.15 GMT. Minyak ini sempat menyentuh level intraday tertinggi di US$78,50, tertinggi sejak 27 Januari 2025.
Pada saat yang sama, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat naik US$6,43 atau 9,45 persen menjadi US$74,47 per barel. Minyak ini sempat mencapai US$77,62, tertinggi sejak 21 Januari 2025.
(asa)
komentar
Jadi yg pertama suka