Ekonomi & Bisnis
Siapa Pemilik Wilmar Group yang Uangnya Disita Kejagung sebesar Rp 11,8 Triliun?
TEMPO BISNIS
| Juni 18, 2025
8 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita uang sebesar Rp 11,8 triliun dari Wilmar Group dalam kasus tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya pada 2022. Kasus tersebut masih dalam tahap kasasi lantaran majelis hakim sebelumnya memutus onslag atau lepas para terdakwa.
Para terdakwa yang tergabung dalam Wilmar Group terdiri dari PT Multimas Nabati Asahan, PT Multimas Nabati Sulawesi, PT Sinar Alam Permai, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT Wilmar Nabati Indonesia.
“Penyitaan itu dilakukan untuk pemeriksaan tingkat kasasi,” kata Direktur Penuntutan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Sutikno dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025.
Lantas, siapa pemilik Wilmar Group?
Sosok Pemilik Wilmar Group
Melansir laman resminya, Grup Wilmar atau Wilmar International Limited didirikan Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus pada 1 April 1991. Perusahaan pertama yang dibentuk oleh grup usaha itu adalah Wilmar Trading Pte Ltd yang mempunyai modal disetor sebesar US$ 100.000 dan mempekerjakan lima orang.
Pemegang saham Wilmar Group meliputi Kuok Group dan Archer Daniels Midland Company (ADM) (melalui Archer Daniels Midland Asia-Pacific Limited). Kuok Group berawal dari Kuok Brothers Private Limited di Johor Bahru, Malaysia, pada 1949.
Wilmar Group kini dipimpin Kuok Khoon Hong selaku Ketua dan Chief Executive Officer (CEO). Lulusan Sarjana (S1) Administrasi Bisnis dari University of Singapore itu mempunyai pengalaman yang luas dalam industri agribisnis serta terlibat dalam usaha biji-bijian dan minyak nabati sejak 1973.
Tak hanya itu, Kuok Khoon Hong juga menjadi Ketua Komite Eksekutif dan Komite Pembelian Saham; serta anggota Komite Nominasi, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Keberlanjutan Dewan di Wilmar Group. Dia juga memegang jabatan direktur di beberapa perusahaan, yaitu di Shree Renuka Sugars Limited, Yihai Kerry Arawan Holdings, dan Adani Wilmar Limited.
Kuok Khoon Hong juga merupakan Direktur Perennial Holding Private Limited dan Perennial Group Private Limited. Dia diangkat sebagai anggota Dewan Wilmar Group dan sebagai Ketua, masing-masing pada 24 Maret 2006 dan 14 Juli 2006, lalu terakhir kali dipilih kembali pada 19 April 2024.
Harta Kekayaan Kuok Khoon Hong
Menurut Forbes, Kuok Khoon Hong diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 3,4 miliar atau setara dengan Rp 54,4 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat) per 18 Juni 2025. Hal itu menempatkannya pada peringkat ke-1.222 sebagai orang terkaya di dunia pada 2025.
Sumber kekayaan Kuok Khoon Hong tentu berasal dari berbagai lini bisnis Wilmar Group yang terus berekspansi. Pada 2020, dia mendaftarkan anak perusahaan Wilmar di bursa saham Shenzhen, Cina, yaitu Yihai Kerry Arawana.
Investasi Kuok Khoon Hong lainnya termasuk saham di Yanlord Land milik miliarder Zhong Sheng Jian dan Perennial Real Estate Holdings. Dia juga merupakan salah satu pemilik Aviva Tower di London, Inggris, bersama Martua Sitorus.
komentar
Jadi yg pertama suka