Ekonomi & Bisnis
Daya Saing Indonesia Terjun ke Peringkat 40 dari 69 Negara
TEMPO BISNIS
| Juni 20, 2025
14 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Daya saing Indonesia terjun ke peringkat 40 dari 69 negara, setelah sebelumnya menempati peringkat 27 pada 2024. Dengan demikian, Indonesia turun 13 peringkat dari tahun lalu. Hal ini sebagaimana tertuang dalam laporan World Competitivenes Ranking 2025 yang diterbitkan oleh International Institute for Management Development World Competitive Center (IMD WCC).
Direktur IMD WCC Arturo Bris mengatakan hasil pemeringkatan tahun ini menunjukkan faktor daya saing tradisional seperti stabilitas makroekonomi, lingkungan ramah bisnis, dan kualitas infrastruktur masih memegang pernana penting, namun tidaklah cukup. “Para pemimpin hari ini juga memperhatikanaspek kesiapan digitalisasi, manajemen transisi hijau, serta pendekatan berbeda untuk menjaga ketahanan,” kata Arturo dalam laporan WCC, dikutip Jumat, 20 Juni 2025.
Menurunnya peringkat Indonesia menjadi yang pertama sejak 2022. Pada 2022, Indonesia turun ke peringkat 44 dari posisi 37 pada 2021. Kemudian pada 2023, Indonesia berhasil naik ke peringkat 34, sampai akhirnya menempati peringkat 27 pada 2024.
WCC mengukur daya saing setiap negara menggunakan empat aspek utama, yaitu performa ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur. Peringkat Indonesia di tiga aspek kompak menurun, yaitu efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan infrastruktur.
Dalam efisiensi pemerintah, Indonesia menempati peringkat 34—turun 11 peringkat dari tahun sebelumnya. Kemudian dalam efisiensi bisnis, Indonesia turun 12 peringkat dan kini menempati posisi 26. Lalu untuk infrastruktur, Indonesia menurun lima peringkat dan kini berada di posisi 57.
Tak hanya Indonesia, beberapa negara di kawasan Asia Pasifik juga mengalami penurunan peringkat. “Wilayah Asia Selatan dan Pasifik mengalami kemunduran yang pertama sejak 2022,” tulis WCC dalam laporannya. Thailand dan Australia, misalnya, sama-sama turun lima peringkat. Peningkatan dialami oleh Malaysia, yang tercatat naik 11 peringkat ke posisi 23.
Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LMFEB UI), yang menjadi salah satu mitra WCC, memberikan beberapa rekomendasi untuk Indonesia. “Indonesia perlu mengembangkan tenaga kerja produktif yang mampu meningkatkan daya saing secara global,” tulis LMFEB UI. Indonesia juga dinilai perlu mengintegrasikan peta strategis dari hulu hingga hilir. Kemudian, Indonesia perlu menaati permintaan global terkait etika bisnis yang berkelanjutan.
komentar
Jadi yg pertama suka