Ekonomi & Bisnis
Seluk-beluk Impor Sapi: Deretan Negara Pengekspor Sapi Hidup ke Indonesia
TEMPO BISNIS
| 11 jam yang lalu
6 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan kebijakan tidak ada pembatasan impor sapi hidup dari berbagai negara eksportir dilakukan agar kuota impor tidak hanya dinikmati oleh segelintir importir. “Jangan sampai yang dapat itu dia lagi, dia lagi. Kita tidak mau,” kata Sudaryono di gedung Kementerian Pertanian, Selasa, 17 Juni 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya menjamin tidak ada lagi pembatasan kuota impor sapi hidup untuk memastikan ketersediaan pasokan daging hingga susu dan memperkuat ketahanan pangan nasional. "Sekarang kan kita buka lebar. Impor sapi yang hidup, impor sapi yang hidup baik untuk potong, penggemukan maupun untuk susu. Sekarang kan bebas, kita bebaskan," kata Zulhas dalam peringatan Hari Susu Nusantara 2025 di Jakarta, seperti dikutip dari Antara 15 Juni 2025.
Dengan kebijakan tanpa kuota, Zulhas menyampaikan adanya peluang yang lebih besar bagi industri pengolahan susu nasional untuk meningkatkan volume produksi dan kualitas pasokan, sekaligus memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir.
Alasan kebijakan impor sapi di Indonesia masih didasari oleh pemenuhan kebutuhan masyarakat yang tidak sebanding dengan produksi dalam negeri. Mengutip dari berbagai sumber, berikut daftar negara yang menjadi eksportir daging ke Indonesia:
Australia menjadi negara incaran Indonesia soal impor daging sapi yang disebarkan di pasar-pasar, terutama pasar Jakarta. Dikenal sebagai produsen sapi di seluruh dunia, sapi Australia memiliki daging kualitas yang top dan bercitarasa tinggi. Ada beberapa kelebihan lain dari daging sapi Australia diantaranya tersertifkasi halal, sistem peternakan yang baik, dan jenis keamanan terjaga. Berdasarkan UN Comtrade Database, Australia mengimpor sapi terbanyak ke Indonesia tahun 2013-2023. Pada tahun tersebut, jumlah impor mencapai 454.152 ekor tahun 2013, 730.257 ekor tahun 2014, 618.796 ekor tahun 2015, 603.153 ekor tahun 2016, 512.104 ekor tahun 2017, 600.639 ekor 2018, 666.738 ekor 2019, 454.194 ekor tahun 2020, 417.196 ekor tahun 2021, 332.946 ekor tahun 2022, 340.666 ekor tahun 2023.
Amerika Serikat (AS) juga dikenal sebagai negara pengekspor sapi ke berbagai dunia. Dilansir dari www-fas-usda-gov, jumlah ekspor Amerika Serikat ke Indonesia cukup besar hingga mencapai 45%. Meski harganya lebih mahal bila dibandingkan harga daging sapi Australia, namun daging sapi Amerika memiliki kelebihan berupa rendah lemak jenuh dan kolesterol. Eksportir sapi dari AS ke Indonesia pada tahun 2023 mencapai 90 ekor.
Terkenal akan wilayahnya yang kaya rerumputan hijau sehingga cocok dijadikan sebagai tempat peternakan sapi. Selandia Baru sering mengekspor daging sapi ke berbagai negara, salah satunya Indonesia yang tersertifikasi halal dengan daging miliki rasa unik dan tekstur yang lembut.
India mengekspor daging sapi ke Indonesia karena kebetuhan daging di India sendiri tidak sebanyak di Indonesia, bahkan banyak vegetarian dan dalam agama hindu berkembang larangan penganiayaan terhadap hewan ternak. Tak hanya sapi, India juga mengekspor daging kerbau yang memiliki harga jauh lebih murah dibanding daging sapi.
Brasil menyumbang pasokan daging ke Indonesia khususnya untuk waktu-waktu besar seperti Lebaran atau libur Natal. Daging sapi Brasil memiliki harga yang cukup mahal sehingga peminatnya tidak sebanyak daging sapi lainnya.
Selain 5 negara tersebut, Thailand juga pernah melakukan ekspor sapi 1 ekor pada tahun 2013 kemudian Malaysia ekspor 14 ekor sapi tahun 2018 dan Denmark 350 ekor tahun 2019.
komentar
Jadi yg pertama suka