Ekonomi & Bisnis
Pengusaha Produsen Alas Kaki Harap-harap Cemas Tunggu Keputusan Tarif Impor AS
TEMPO BISNIS
| Juli 10, 2025
9 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Yoseph Billie Dosiwoda masih menunggu hasil negosiasi setelah Amerika Serikat mengumumkan tarif baru bagi Indonesia. Kebijakan tarif impor AS dianggap sebagai faktor eksternal penting bagi industri, karena tingginya ekspor produk alas kaki ke negara tersebut.
Billie terkejut setelah mendengar pengumuman Presiden AS Donald Trump yang menyatakan pengenaan tarif 32 persen berlaku mulai 1 Agustus. “Kami cukup kaget dengan adanya surat yang disampaikan Presiden Trump sebagai sikap AS dari proses negosiasi,” ucapnya kepada Tempo, Kamis, 10 Juli 2025.
Menurut dia sejak Trump mengumumkan tarif resiprokal pada April lalu, situasi dunia usaha sudah mulai waspada. Pengusaha juga mengambil sikap menunda atau wait and see karena tarif impor AS yang diterapkan selama ini adalah 10 persen.
Sebagai industri alas kaki padat karya, Aprisindo menyerap tenaga kerja secara langsung dengan menggunakan tangan yang berkontribusi dalam perekonomian nasional. Kebijakan tarif menurut dia bakal memengaruhi keberlangsungan Industri karena ekspor alas kaki pada 2024 mencapai US$ 2,393 miliar ke AS.
Kondisinya relatif membaik walau mengalami naik turun dibanding tahun sebelumnya. Aprisindo, kata dia, mendukung langkah lobi pemerintah hingga akhir Juli. Pengusaha produsen alas kaki tersebut masih menaruh keyakinan dan harapan besar dari upaya negosiasi yang dilakukan pemerintah kedua negara.
Tarif 10 persen yang selama ini diberlakukan menurut dia masih stabil untuk mendukung keberlangsungan proses produksi alas kaki di Indonesia. Karena itu, Aprisindo masih menganggap pengumuman tarif 32 persen itu sebagai dinamika negosiasi.
Namun langkah antisipasi juga disiapkan. “Anggota Aprisindo akan menghitung segala margin dampak buruk dari penerapan tarif ini agar tetap berlangsung proses produksi dan agar tidak terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),” ucap Billie.
Badan Pusat Statistik (BPS) sempat mengungkap bahwa Amerika Serikat mendominasi pangsa ekspor Indonesia untuk produk pakaian dan alas kaki. “AS merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia untuk produk pakaian dan alas kaki,” ujar Pelaksana tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers rilis BPS, Senin, 21 April 2025.
Menurut Amalia pangsa ekspor produk alas kaki dengan kode HS64 dari Indonesia ke AS adalah sebesar 34,16 persen dari total ekspor. Disusul negara tujuan terbesar kedua yakni Belanda, lalu Belgia, Jepang dan juga Tiongkok. Menyitir laman BPS, total ekspor produk alas kaki ke AS sejak Januari hingga April 2025 mencapai US$ 853,02 juta.
komentar
Jadi yg pertama suka