Ekonomi & Bisnis
Profil dan Harta Kekayaan Awang Lazuardi, Dirut Baru Pertamina Hulu Energi
TEMPO BISNIS
| Juli 10, 2025
4 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menetapkan Awang Lazuardi sebagai Direktur Utama. Nama Awang pun sudah muncul pada laman resmi PHE, untuk menggantikan Chalid Said Salim.
Yuliandri Nasroen mengatakan penetapan Direksi dan Komisaris merupakan wewenang pemegang saham. “Pertamina Subholding Upstream tentunya mendukung dan comply pada kebijakan dan keputusan pemegang saham. Diharapkan dengan susunan baru ini dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan profesionalitas, khususnya menjaga ketahanan energi,” kata Hermansyah dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Juli 2025.
Profil Awang Lazuardi
Mengacu pada Laporan Tahunan 2023 PHE, Awang Lazuardi menyelesaikan studi jenjang Sarjana (S1) Teknik Kimia di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada 1998. Setelah itu, dia meraih gelar Magister (S2) Manajemen dari Universitas Airlangga (Unair) pada 2012.
Awang mempunyai riwayat perjalanan karier yang panjang di industri minyak dan gas bumi (migas). Dia pernah menjadi Full Field Facility - Field Operations Superintendent Blok Cepu - JOA Pertamina-ExxonMobil pada 2012 hingga 2015 dan Deputi Cepu Operations Superintendent Blok Cepu - JOA Pertamina-ExxonMobil pada 2015 hingga 2016.
Kemudian, Awang bekerja sebagai Production Manager di PT Pertamina EP Cepu pada 2016 hingga 2017. Dilanjutkan menjadi Production Senior Manager PT Pertamina EP sejak 2017 hingga 2019, Vice President (VP) Operations & Production PHE pada 2020, dan Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu pada 2020 hingga 2022.
Sebelum menjadi Direktur Utama PHE, Awang menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Produksi sejak 27 September 2022 hingga 2025. Pada 2023, dia juga menjadi direktur di anak perusahaan PHE, yaitu PT PHE Ambalat dan PT PHE Bukat.
Harta Kekayaan Awang Lazuardi
Merujuk pada arsip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara elektronik (e-LHKPN) yang dilihat dari situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Awang terpantau menyampaikan total hartanya sebanyak sembilan kali. Dia pertama kali melaporkannya ketika menjadi Production Manager PT Pertamina EP Cepu, dengan harta Rp 325.000.000 per 30 Juni 2016.
Awang kembali menyerahkan LHKPN ketika menjadi Production Senior Manager PT Pertamina EP, dengan kekayaan sebesar Rp 8.054.628.243 pada 2017 dan Rp 8.804.223.195 pada 2018. Selanjutnya, dia menjabat sebagai VP Operations & Production PHE dengan total harta sebesar Rp 9.453.925.801 pada 2019.
Sejak 2020, Awang menjadi Direktur Utama PT Pertamina Cepu, dengan harta yang dilaporkan sebesar Rp 10.771.921.179, lalu naik menjadi Rp 13.429.697.421 pada 2021. Lalu, dia ditunjuk sebagai Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, dengan kekayaan sebesar Rp 19.911.160.568 pada 2022 dan Rp 32.096.187.230 pada 2023.
Adapun LHKPN terakhir yang dilaporkan Awang sebagai Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, yaitu pada Sabtu, 15 Maret 2025, dengan jumlah mencapai Rp 42.465.668.224. Berikut rinciannya:
- Tanah dan bangunan: Rp 16.100.000.000.
- Alat transportasi dan mesin: Rp 650.000.000.
- Harta bergerak lainnya: -
- Surat berharga: -
- Kas dan setara kas: Rp 25.715.668.224.
- Harta lainnya: -
- Utang: -
Dalam LHKPN-nya, Awang menuliskan kepemilikan atas tujuh bidang tanah dan/atau bangunan yang seluruhnya diklaim berasal dari hasil sendiri. Aset-aset properti itu berada di Tangerang Selatan, Tangerang, Malang, dan Kota Batu, dengan luas 9 hingga 2.150 meter persegi.
Awang juga mempunyai dua unit kendaraan yang diklaim dari hasil sendiri. Alat transportasinya terdiri dari mobil Toyota Voxy Minibus (2020) senilai Rp 400 juta dan mobil KIA Carens (2022) senilai Rp 250 juta.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
komentar
Jadi yg pertama suka