Ekonomi & Bisnis
SKK Migas Catat 377 Sumur Pengembangan Migas Dibor Hingga Mei 2025
TEMPO BISNIS
| 12 jam yang lalu
11 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan pengeboran sumur pengembangan di sektor hulu migas Indonesia menunjukkan tren positif. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga Mei 2025, sebanyak 377 sumur pengembangan telah berhasil dibor. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2024, yang hanya mencapai 281 sumur.
“Terjadi kenaikan sekitar 20 persen dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan adanya percepatan kegiatan operasional oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS),” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro dikutip dari keterangan tertulis, Ahad, 13 Juli 2025.
Hudi mengatakan, peningkatan jumlah pengeboran ini turut berkontribusi terhadap naiknya angka produksi dan lifting minyak dan gas nasional. Ia menyebut bahwa pada Juni 2025, capaian lifting minyak sudah melampaui target yang ditetapkan dalam APBN.
SKK Migas menargetkan 993 pengeboran sumur pengembangan sepanjang tahun 2025. Untuk mewujudkannya, SKK Migas terus mendorong KKKS untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan di lapangan. “Kami melakukan koordinasi intensif dengan para KKKS dan mendorong upaya-upaya yang kreatif agar target pengeboran tahun ini bisa tercapai,” kata Hudi.
Hudi juga mengungkapkan tren peningkatan aktivitas pengeboran sudah berlangsung sejak 2018, setelah sebelumnya mengalami penurunan dari 2014 hingga 2017. Pada 2018, kata dia, kegiatan pengeboran tercatat sebanyak 289 sumur, kemudian naik menjadi 391 sumur pada 2019.
Menurut Hudi, meskipun sektor industri terguncang akibat pandemi Covid-19, aktivitas pengeboran justru tidak menurun. Tahun 2020, ia melanjutkan, terdapat 395 pengeboran dan melonjak sebanyak 616 pada 2021, kemudian kembali meningkat menjadi 780 sumur pada 2022.
“Tren positif ini terus berlanjut. Di 2023 kami mencatat 799 sumur pengembangan, dan pada 2024 naik menjadi 899 sumur. Ini menjadi modal optimistis kami untuk mengejar target 993 sumur tahun ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan hingga Mei 2025, rata-rata lifting minyak nasional mencapai 567.900 barel per hari (BOPD), atau sekitar 94 persen dari target APBN sebesar 605.000 BOPD. “Untuk lifting minyak sampai Mei sudah mencapai 94 persen. Diharapkan pada akhir 2025 bisa tercapai 100 persen,” kata Djoko dalam RDP bersama Komisi XII DPR, Selasa, 1 Juli 2025.
Ia menyebut tren produksi minyak dan gas yang sempat menurun sejak 2019 mulai menunjukkan perbaikan di awal 2025. “Januari 578.000 BOPD, Maret 580.000 BOPD, sekarang Juni sudah 583.000 BOPD. Sudah lebih tinggi dari rata-rata tahun lalu,” ujarnya.
komentar
Jadi yg pertama suka