TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho menyatakan 350 ribu kuota rumah subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bakal tercapai sesuai target. Dia yakin kuota ini terpenuhi karena antusiasme masyarakat yang tinggi berdasarkan data pemesanannya.

Heru membeberkan, hingga pertengahan tahun ini sudah 120.976 rumah FLPP yang disalurkan. Jumlah ini naik sebanyak 4,5 persen ketimbang tahun lalu yang hanya 83.720 saja. “Dibandingkan semester 1 tahun lalu, semester 1 tahun ini meningkat atau tumbuh sesuai target. Kami yakin akan tercapai,” kata Heru saat ditemui di Menara Mandiri II, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Juli 2025.

Heru menyebut kuota 350 ribu itu bukanlah berlebihan karena hingga saat ini kavling siap bangun yang sudah terunggah di sistem informasi kumpulan pengembang sebanyak 773.341. Sedangkan yang stoknya tersedia dan menunggu proses akad di perbankan sebanyak 41.291. “Kalau ini digeber, kami optimistis nanti sampai akhir tahun 350 ribbu itu akan bisa tercapai,” ucap Heru.

Adapun ekosistem pengembang rumah subsidi ini, kata Heru, memanfaatkan banyak pengembang untuk memproduksinya. Dia mengklaim tidak hanya pengembang besar yang ikut berpartisipasi, tetapi juga terdapat pengembang lokal di dalamnya.

“Pokoknya semua ekosistem pengembang ada 16.400 yang terdaftar. Ini akan terus kami dorong,” ujar Heru.

Teranyar, Heru menyebut kalau BP Tapera juga meneken kerja sama dengan Bank Nobu dalam rangka mendorong lebih banyak bank penyalur untuk mitra-mitra pengembang. Dia berharap semakin banyak pengembang perumahan yang ikut dalam pembangunan rumah FLPP ini untuk tercapainya target rumah subsidi di Tanah Air.

“Ini salah satu upaya supaya pengembang besar juga punya andil keterlibatan membangun rumah subsidi dalam rangka mendukung capaian 3 juta rumah,” kata Heru.