Untuk penyematan honorifik saat memanggil nama orang, sebenarnya ada kurang lebih 11 cara, berikut ini daftar dan cara penggunaannya.

Kesimpulan sederhananya, kalau さん itu dipakai dalam percakapan sehari-hari yang formal tapi ringan, 様 biasanya untuk suasana formal, 殿 biasanya dipakai dalam surat resmi, selain itu silakan lihat tabel di atas.

Dengan nama depan yang sama, yang ini juga lumayan bikin marah lawan bicara di Indonesia :

多居 進

kalau dibaca dengan alphabet menjadi

Susumu Tai

😁

Dalam bahasa Jepang ada pepatah, "debu pun kalau ditumpuk, lama-lama bakal jadi gunung", ada video yang menjelaskan tentang pepatah ini:

Saya biasa menggunakan kotowaza 灯台もと暗し, ada videonya yg bisa ditonton di sini:

Dalam bahasa Indonesia sepadan dgn istilah "dipingpong". Ditolak di satu tempat dan diputar atau dipingpong ke tempat lain.

Tarai dalam kanji ditulis 盥 merujuk pada tempayan yang  terbuat dari kayu berbentuk bulat. Untuk ukuran besar bisa dipakai untuk berendam air panas. Di jaman Edo atraksi memutar tarai dengan kaki adalah pertunjukan yang cukup populer. Biasanya dilakukan oleh beberapa pemain, mereka memutar tarai dan meneruskannya ke pemain di sebelah. Fenomena ini yang kemudian dijadikan perumpaan ketika seseorang ditolak dan dipingpong dari satu tempat ke tempat lain, ibarat "tarai mawashi".

べちゃべちゃ atau ぺちゃくちゃ mungkin kata yg tepat.

Contoh kalimat:

昨夜雪が降ったので、道はべちゃべちゃになった

Semalam salju turun, makanya jalan jadi becek

けど memiliki arti yang sama dengan が yang digunakan untuk menunjukkan arti "tapi".

Bedanya, けど umumnya dipakai dalam bahasa percakapan, sementara untuk tulisan atau resmi menggunakan kata が.

けど sebenarnya singkatan dari けれど atau けれども.

けれど umumnya dipakai oleh wanita, sementara laki-laki umumnya menggunakan kata けども。

Contoh kalimat,

遊びに行きたいけど、お金がない   Mau keluar main, tapi ngga punya duit