Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Indonesia-Korea Selatan Bahas Kerja Sama Genjot Kendaraan Listrik hingga Teknologi Nuklir
TEMPO BISNIS   | Mei 23, 2024
26   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kerja sama bilateral Indonesia dan Korea Selatan telah memasuki dekade kelima. Total nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$ 20,8 miliar pada 2023.
Menurut Airlangga, kerja sama bilateral bisa lebih diperkuat di bidang industri, perdagangan, dan transisi energi yang meliputi banyak spesifikasi.
“Kami percaya, kerja sama Indonesia-Korea Selatan ke depan akan semakin meningkat dan berkembang. Saya berharap Menteri Ahn Duk Geun bisa membantu untuk lebih lagi memperkuat dan memperdalam kerja sama industri, perdagangan, dan juga di bidang transisi energi antara Indonesia dan Korea,” tutur Airlangga dalam pertemuan bilateral dengan Minister of Trade, Industry and Energy (MOTIE) Korea Selatan, Ahn Duk Geun, di Seoul pada Rabu, 22 Mei 2024, dikutip melalui keterangan resmi.
Pada Juli 2023, telah berlangsung Pertemuan Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) kedua di Seoul. Hasil pertemuan tersebut antara lain kerja sama pengembangan investasi turunan nikel untuk baterai electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik, akses pasar produk buah Indonesia ke Korea Selatan, dan perluasan pabrik petrokimia Lotte. Kemudian, pembangunan klaster baja Krakatau Steel-Posco, perluasan akses pasar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia melalui e-platform Korea Selatan, hingga kerja sama terkait transisi energi dan mitigasi perubahan iklim global.
"Meliputi kerja sama teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), produksi energi hidrogen atau amonia, dan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)," kata Airlangga.
Selanjutnya: Airlangga menyebutkan beberapa kerja sama yang sudah berjalan....
komentar
Jadi yg pertama suka