Oshiete!
Berita 
Masjid
Info Kurs Tanah Air
JK soal 'Anak Abah' Tusuk 3 Paslon: Sebaiknya Pilih yang Terbaik
CNN INDONESIA
| September 10, 2024
17 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) merespons gerakan 'Anak Abah Tusuk 3 Paslon' di tengah persaingan tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Menurut JK, sebaiknya masyarakat memilih pasangan calon yang terbaik. Ia meminta masyarakat untuk mengesampingkan perasaan emosi.
"Ya itu tentunya sebaiknya masyarakat memilih yang terbaik lah, jangan emosilah," kata JK usai bertemu Pramono-Rano di kediamannya, Jakarta, Senin (9/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut JK, gerakan seperti itu memang biasa muncul di awal kontestasi. Ia berpendapat masyarakat bakal memilih calon ketika sudah mendengar gagasan.
"Bahwa itu ada emosi pastilah, tetapi saya kira kalau nanti melihat bagaimana beliau memberikan wawasan-wawasan gagasan, orang akan memilih sendiri. Itu awal itu, biasa lah," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, JK juga ditanya terkait munculnya penolakan terhadap bakal cagub Jakarta, Ridwan Kamil di Jakarta.
Menurutnya, pro dan kontra merupakan hal biasa saat pemilu atau pilkada.
"Ya itulah pemilu, pilkada, ada yang pro, ada yang kontra. Itu biasa saja. Ada yang menolak ada yang menerima, ya jadi pilih yang terbaik aja," katanya.
Lebih lanjut, JK mengaku memberikan wejangan kepada Pramono-Rano maupun RK yang juga pernah bertemu dengannya. Namun ia mengaku obrolan lebih enak dengan Pramono-Rano.
"Ya hampir sama (wejangan), cuma ini lebih enak lah," ujarnya.
JK menjawab diplomatis ketika ditanya apakah pertemuan dengan Pramono hari ini sebagai bentuk promosi Pramono-Rano di Pilgub Jakarta.
"Bagi saya yang mana yang terbaik, dan saya pikir beliau ini orang yang baik," katanya.
Gerakan 'tusuk tiga pasangan calon' di Pilkada Jakarta diduga datang dari pihak yang mengatasnamakan 'Anak Abah'.
'Anak Abah' merupakan panggilan bagi pendukung mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Sebutan itu ramai digunakan di media sosial saat Pilpres 2024 lalu.
(yoa/sfr)
komentar
Jadi yg pertama suka
Belum Jadi Warga?
Daftar yuk!