Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Kenapa Harga di Aplikasi Temu Bisa Murah dan Buat Pelaku UMKM Resah?
CNN EKONOMI   | Oktober 10, 2024
12   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memblokir aplikasi Temu. Sebab, sangat meresahkan pelaku UMKM karena harga barang yang dijual sangat murah.
Menteri UKM Teten Masduki menyebutkan harga barang di aplikasi Temu bisa murah karena sistem perdagangannya cross border atau menghubungkan langsung penjual dari luar negeri ke konsumen. Ia bahkan menyebut aplikasi ini lebih berbahaya dari TikTok Shop.
"Ini yang saya khawatir ada satu lagi satu aplikasi digital, cross border yang saya kira akan masuk ke kita dan ini lebih dahsyat dari Tiktok (shop)," ujar Teten dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, pada Juni lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sistem mempertemukan langsung penjual dan produsen. Dengan itu, maka tidak ada lagi barang yang melalui reseller, affiliator, dan pihak ketiga yang membuat harga sampai ke konsumen jadi lebih mahal.
Artinya, keberadaan Temu akan menghapus reseller dan affiliator atau pihak ketiga. Selain itu, Temu juga memungkinkan barang dari pabrik China masuk ke Indonesia dengan bebas.
Dengan tak adanya sistem tanpa rantai pasok barang ini, maka harganya jauh lebih murah. Kondisi ini lah yang dinilai berbahaya bagi UMKM dalam negeri.
Temu pertama kali diluncurkan pada 2022 dan meraih kepopuleran dengan cepat di AS. Bahkan Temu menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store dan Google Play Store dengan jumlah unduhan mencapai 165 juta.
Dengan jumlah unduhan yang begitu besar, Temu juga memiliki pengguna aktif yang banyak. Jumlah pengguna aktif Temu mencapai 167 juta orang setiap bulannya, bahkan pengguna Temu di AS setidaknya ada 50 juta pengguna.
Kepopuleran Temu di AS juga didukung oleh iklan, Temu telah menggelontorkan miliaran dollar untuk beriklan. The Wall Street Journal menyatakan perusahaan ini merupakan pengiklan terbesar kelima di AS pada kuartal keempat 2023. Analis JP Morgan memperkirakan perusahaan ini akan menghabiskan US$3 miliar untuk pemasaran di 2024.
(ldy/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka