Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Goldman Sachs Ramal Euro Bisa Amblas 10 Persen Jika Trump Menang
CNN EKONOMI   | Oktober 23, 2024
20   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Goldman Sachs memperkirakan mata uang euro Eropa bisa jatuh hingga 10 persen jika Donald Trump memang Pilpres Amerika Serikat (AS).
Jika terpilih kembali menjadi presiden AS, Trump bakal memberlakukan tarif impor yang luas, termasuk pada produk China, serta bakal memotong pajak domestik.
Kebijakan ekonomi radikal Trump tersebut diperkirakan akan memiliki dampak besar pada Eropa, mitra dagang utama, baik bagi Amerika Serikat maupun Tiongkok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tarif sebesar 10 persen untuk semua impor AS dan pajak sebesar 20 persen untuk produk Tiongkok, dikombinasikan dengan pemotongan pajak, hal ini dapat membuat dolar AS melonjak tajam dan euro turun 8 persen hingga 10 persen," kata analis Goldman Sachs, Michael Cahill, dikutip Reuters, Selasa (22/10).
Saat ini, nilai tukar 1 euro adalah US$1,083. Terakhir kali euro diperdagangkan di bawah paritas adalah pada November 2022.
Kebijakan tarif dan pajak Trump ditujukan sebagai stimulus bagi perekonomian dalam negeri. Jika itu diberlakukan, Goldman Sachs menyebut inflasi bakal naik. Kenaikan inflasi berimbas pada suku bunga di AS yang akan jauh lebih tinggi dibandingkan Eropa. Ujungnya, daya tarik dolar AS meningkat.
"Kami memperkirakan respons dolar AS yang paling kuat akan terjadi dari kemenangan penuh Partai Republik, yang akan membuka peluang untuk kenaikan tarif yang lebih besar dikombinasikan dengan pemotongan pajak domestik," tulis Cahill.
Perang dagang yang lebih sempit, di mana Trump hanya memberlakukan tarif tambahan pada Tiongkok, dapat menyebabkan euro turun sekitar 3 persen.
"Kemenangan Demokrat secara penuh atau pemerintahan Demokrat yang terpecah kemungkinan akan mengakibatkan penurunan awal dolar, karena pasar memperhitungkan kembali prospek perubahan dramatis dalam tarif," ungkap Cahill.
Euro telah turun 2,7 persen sepanjang Oktober 2024 karena ekonomi AS telah mengungguli Benua Biru. Beberapa investor telah bersiap untuk kemungkinan kenaikan tarif setelah potensi kemenangan Trump.
(lau/pta)
komentar
Jadi yg pertama suka