Ekonomi & Bisnis
Tips Memilih Saham Bagi Pemula dengan Gaji UMR Jakarta
CNN EKONOMI
| Oktober 26, 2024
37 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Investasi saham kini semakin digandrungi di berbagai kalangan, termasuk investor pemula yang berasal dari generasi milenial bahkan gen z.
Terbukti, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat peningkatan jumlah investor baru mencapai 744 ribu per September 2024. Secara total, ada 79 persen investor muda di Tanah Air saat ini.
Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menguraikan sejumlah keunggulan investasi saham. Pertama, memiliki potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi dan lebih cepat dibandingkan dengan produk deposito atau obligasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, bisa mendapatkan pembagian dividen yang biasanya dibagikan setahun sekali. Ketiga, transaksi jual beli saham kini bisa dilakukan dengan mudah, yakni melalui ponsel.
Menurutnya, investasi yang cocok bagi pemula termasuk saham blue chip dan emiten yang memiliki fundamental bagus dengan volatilitas pergerakan harga yang tidak ekstrem.
"Sehingga bagi investor pemula tidak menjadi terlalu kaget dengan pergerakan harganya," kata Andi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (25/10).
Sementara, perencana keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo menyebut ada dua risiko berinvestasi saham, yaitu risiko atas modal dan ketidakpastian pendapatan dari dividen.
Menurutnya, modal dapat tergerus apabila harga saham tidak sesuai harapan yang kemudian menjadi turun drastis, begitu pula dividen.
Ia menjelaskan belum tentu suatu perusahaan membagi dividen, tergantung pada tingkat profitabilitas usaha serta kebijakan dari hasil keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS).
"Namun, di balik risiko tersebut saham adalah instrumen yang juga memberikan potensi keuntungan yang tinggi dibandingkan potensi return investasi pada instrumen lainnya," ujarnya.
Bagi pemula, Budi menganjurkan untuk bisa memulai dengan memilih saham-saham dari perusahaan yang bereputasi, berfundamental baik dan berkinerja positif sebagai langkah awal.
Pasalnya, meskipun harganya turun akibat waktu pembelian yang tidak tepat, namun kata dia pada umumnya saham perusahaan ini dapat juga naik kembali saat market pulih.
Tips Memillih Saham bagi Pemula
Pastikan investasi saham bukan dengan uang sehari-hari
Budi menegaskan investasi saham bisa dimulai selama orang tersebut sudah memiliki kesiapan. Sebab, saham ini bisa dibeli dengan jumlah nominal yang kecil.
"Bahkan cukup dengan uang ratusan ribu sudah dapat membeli 1 lot (100 lembar) saham dari perusahaan yang memiliki reputasi baik. Namun karena investasi saham ini berisiko, maka perlu persiapan keuangan yang memadai," ujar dia.
Oleh sebab itu, ia mewanti-wanti uang yang digunakan untuk investasi saham bukan uang yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari karena nilainya yang volatil, juga banyak hal yang mempengaruhi harga sewaktu-waktu.
Kelola Risiko Investasi Saham dengan Ilmu yang Memadai
Budi juga menegaskan untuk memahami strategi berinvestasi seperti cara memilih, memahami keuntungan dan risiko saham, serta membuat portofolio dan meminimalkan potensi kerugian.
"Karena ini butuh waktu untuk mempelajari, maka sebaiknya membuat akun dan dana khusus untuk praktik dan belajar. Dana yang apabila merugi tidak mengakibatkan kesulitan keuangan," kata Budi.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Hindari Memulai Investasi dengan Cara Agresif
Tips lainnya, Budi meminta untuk menghindari memulai berinvestasi dengan cara yang terlalu agresif, seperti menempatkan seluruh uang di saham dengan harapan keuntungan yang tinggi.
Ia menyarankan untuk tetap menerapkan prinsip diversifikasi sesuai profil dan tidak menggunakan utang untuk berinvestasi.
"Dan pastikan sebelum berinvestasi kondisi keuangan dalam keadaan yang sehat dan memadai baik dari sisi cashflow, dana darurat dan proteksi sesuai kebutuhan," ujarnya.
Punya Tujuan Investasi
Seseorang yang ingin berinvestasi saham perlu mengetahui apa tujuan dari investasi tersebut.
Hal ini agar mereka dapat menyesuaikan strategi yang pas untuk investasi saham.
Alokasi Penghasilan
Budi menyarankan, pemula dapat menyisihkan sekitar 10 persen dari pendapatan untuk alokasi investasi dengan tetap memperhatikan tujuan investasi serta jangka waktu investasi.
Senada, Andi juga mengatakan idealnya seseorang mengalokasikan 10 persen dari penghasilan untuk diinvestasikan. Contoh dengan UMR Jakarta Rp5 juta, maka yang dialokasikan Rp500 ribu untuk berinvestasi di saham.
Namun Anda menyarankan agar dari Rp500 ribu tersebut tidak langsung seluruhnya dibelikan saham.
"Sebagai awalan, investasikan cukup 30 persen-50 persen atau Rp150 ribu-Rp250 ribu dulu. Setelah perhatikan pergerakan pasarnya dan rasakan adrenalinnya lebih dulu," ucap Andi.
Hal ini bertujuan agar seseorang bisa beradaptasi dulu dengan dunia investasi saham. Jika ternyata harga saham yang dipilih turun, maka tidak semua uang yang dibelikan saham langsung turun atau bahkan hilang.
"Lakukan hal tersebut selama 1-3 bulan. Bila sudah merasa lebih enjoy, baru deh seluruh dana investasi kita bisa dibelikan saham," ujarnya.
komentar
Jadi yg pertama suka