Ekonomi & Bisnis
Bahan Baku Sritex Hanya Cukup untuk 3 Minggu, Pekerja Makin Terancam
CNN EKONOMI
| Nopember 12, 2024
14 0 0
0
Solo, CNN Indonesia --
Bahan baku di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) makin menipis. Persediaan yang saat ini ada di pabrik Sritex di Sukoharjo mereka perkirakan hanya cukup untuk tiga minggu ke depan.
Hal ini disampaikan anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika usai meninjau operasional pabrik Sritex di Sukoharjo, Selasa (12/11).
Sejak diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang beberapa 21 Oktober lalu, pengelolaan aset Sritex diambil alih empat kurator dan hakim pengawas. Akibatnya, Sritex tidak bisa melakukan transaksi jual beli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalan yang dialami Sritex ini kan tidak boleh ada kegiatan barang masuk ataupun keluar. Kalau begitu kan sama saja tidak mempekerjakan orang," kata dia.
Hendra mengatakan saat ini PT Sritex memang masih beroperasi meski tidak dengan kapasitas penuh. Karyawannya hanya bisa menghabiskan stok bahan baku yang ada.
"Bahan baku yang ada ini umurnya sisanya tinggal 2 atau 3 minggu lagi. Kalau telat sudah tidak ada lagi pekerjaan," kata Yeka.
Yeka mengatakan dengan sisa waktu yang ada Ombudsman RI akan mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi kepada pemerintah agar persoalan yang dialami Sritex bisa segera diselesaikan.
"Kita memberikan saran kepada pemerintah, kepada stakeholder, mari kita lihat kepentingan ini secara lebih komprehensif lagi," kata dia.
Sritex diputus pailit oleh pengadilan.
Sritex sendiri telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) atas putusan pailit dari Pengadilan Niaga Semarang. Yeka menegaskan Ombudsman tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan.
"Apakah Ombudsman bisa memberikan hasil kajiannya ke MA? Ya bisa saja. Tapi itu bukan dalam rangka mempengaruhi tapi dalam rangka memberikan informasi," kata Yeka.
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto atau biasa dipanggil Wawan mengonfirmasi pernyataan Yeka tersebut. Sritex sudah tiga pekan terakhir ini tidak bisa menambah persediaan bahan baku karena asetnya dibekukan.
"Betul (sisa bahan baku hanya cukup untuk beroperasi 3 minggu). Jadi memang dikarenakan fasilitas dibekukan seperti ini tidak boleh ada barang keluar masuk," kata Wawan.
Akibatnya, Sritex terpaksa merumahkan sebagian karyawannya. Wawan menyebutkan perusahaannya sudah merumahkan ribuan karyawan karena kehabisan bahan baku.
"Minggu lalu 2.500 karyawan sudah kita rumahkan," kata Wawan.
"Ini akan terus bertambah apabila hakim pengawas dan kurator tidak segera memutuskan keberlangsungan usaha ini," lanjutnya.
(syd/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka