Ekonomi & Bisnis
BRI Ungkap Strategi Turunkan Rasio Kredit Bermasalah
CNN EKONOMI
| Nopember 13, 2024
20 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memperlihatkan pengelolaan kualitas aset yang baik dengan angka rasio Non Performing Loan (NPL) di triwulan III/2024 sebesar 2,90 persen, membaik dari periode tahun 2023 sebesar 3,07 persen.
Pada periode yang sama, rasio Loan at Risk (LAR) juga tercatat lebih baik, dari 13,80 persen di 2023 menjadi 11,66 persen di 2024. Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto mengatakan bahwa di balik penurunan NPL, ada sejumlah strategi terkait pengelolaan kredit yang dilakukan Perseroan, mulai dari front-end, mid-end, hingga back-end.
"Baik di front-end pada saat kita underwrite kredit-kredit yang baru kemudian mensupervisi kredit-kredit yang ada di dalam buku kita. Lebih khusus lagi sejak awal triwulan II-2024 memang kami memperketat di front-end-nya," ucap Agus pada akhir Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menjelaskan, seleksi kredit bagi para debitur baru juga dilakukan secara ketat melalui penerapan kriteria tertentu. Sehingga, debitur yang mengajukan kredit akan tersaring dan NPL BRI mengalami penurunan.
Adapun hingga akhir triwulan III/2024, penyaluran kredit BRI mencapai sebesar Rp1.353,36 triliun, atau tumbuh 8,21 persen secara tahunan.
"Kita tahu di kuartal I tahun ini kita sempat ada kenaikan di NPL ratio, tapi dengan berbagai strategi yang kita lakukan, tidak hanya NPL sebenarnya yang turun, termasuk juga di LAR-nya juga kita mengalami penurunan," lanjut Agus.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI, Sunarso menyatakan bahwa penurunan rasio NPL dan LAR BRI didukung oleh penerapan strategi pengelolaan manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis.
Tak hanya aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit sedini mungkin, BRI juga memperkuat tim recovery untuk mengelola kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien.
Lalu, BRI tetap mempersiapkan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 215,44 persen.
"BRI telah mengimplementasikan berbagai langkah mitigasi risiko, mulai dari selective growth, pemantauan kredit secara proaktif, penguatan pencadangan, hingga penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan dengan pendekatan kolaboratif bersama nasabah," kata Sunarso.
(rea/rir)
komentar
Jadi yg pertama suka