ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin SDG 8 tersebut dapat diwujudkan melalui implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga terus mendorong implementasi K3 dalam menjamin keamanan, kesehatan dan kesejahteraan di lingkungan kerja. Di Indonesia, peraturan K3 telah diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

"Salah satu kunci penting dari pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul adalah dengan membangun budaya K3. Dengan adanya budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan dapat ditekan, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja," kata Ida Fauziyah saat masih menjabat Menteri Ketenagakerjaan, Senin (26/8/2024).

PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), sebagai salah satu perusahaan smelter nikel terkemuka di dunia dan pioneer industri hilirisasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah,menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keselamatan pekerja dan turut berkontribusi dalam mencapai SDGs di bidang kesejahteraan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak.

PT GNI menyadari bahwa keselamatan dan kesehatan pekerja adalah prioritas utama dalam setiap operasionalnya. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan nikel, PT GNI menerapkan regulasi dan prosedur K3 yang ketat serta membangun budaya kerja yang mengutamakan keselamatan.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menyampaikan karyawan merupakan aset terpenting sehingga perusahaan terus melakukan berbagai upaya perbaikan maupun pengembangan terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

"Karyawan dan dukungan masyarakat di sekitar area lingkar industri merupakan aset terpenting perusahaan, sehingga kami selalu berupaya meningkatkan pengelolaan K3 agar aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan terus terjaga," kata Mellysa.

Selain pendekatan internal, PT GNI juga menjalin kerja sama dengan pihak eksternal untuk memastikan penerapan prosedur keamanan kerja. Dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja, PT GNI berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemenaker) untuk memperkuat aspek K3 melalui regulasi kerja yang dihasilkan. Komitmen ini tercermin dalam Komitmen dan Ikrar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT GNI.

Bahkan PT GNI juga secara berkala melakukan program sertifikasi K3 bagi para karyawannya. Program sertifikasi K3 ini merupakan bagian dari komitmen PT GNI untuk memastikan operasional yang aman dan efisien, serta memenuhi standar industri yang semakin ketat.

Menurut Mellysa, K3 menjadi prioritas utama dalam industri minerba, terutama di sektor pengolahan (smelter) bijih nikel. Apalagi proses produksi yang melibatkan peralatan besar dan teknologi yang kompleks, seperti turbin dan furnace memiliki risiko kerja yang tinggi.

"Komitmen dalam mengutamakan keselamatan kerja dan meningkatkan kesadaran terhadap K3 pada setiap proses bisnis terus akan kami lakukan. Keselamatan kerja adalah prioritas utama kami," kata Mellysa.

Melalui penerapan prinsip K3, PT GNI tidak hanya fokus pada keselamatan pekerja, tetapi juga berkontribusi terhadap pencapaian beberapa target SDGs, antara lain SDG 3 berkaitan dengan Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, SDG 8 terkait Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 12 berkenaan dengan Konsumsi Bertanggung Jawab.

Karena itu, upaya mencapai target SDGs seperti yang dilakukan PT GNI merupakan kunci penting, terutama dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Melalui penerapan regulasi K3 yang ketat serta program pelatihan dan sertifikasi, PT GNI telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga keselamatan pekerja.

Upaya ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi karyawan tetapi juga berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan secara lebih luas. PT GNI menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam mengintegrasikan prinsip K3 sebagai bagian dari strategi perusahaan, sekaligus memperkuat kontribusi sektor swasta terhadap pencapaian SDGs di Indonesia.