Ekonomi & Bisnis
Usai Gelar RUPSLB, MBMA Siap Perluas Ekspansi Bisnis
CNN EKONOMI
| Desember 10, 2024
10 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) berencana memperluas ekspansi bisnis dan memperkuat struktur permodalan dari tambahan dana yang telah diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada Jumat (6/12).
Pada RUPSLB tersebut disetujui tiga hal, yakni rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/Private Placement), perubahan susunan anggota Direksi MBMA, serta perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham.
"Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPSLB ini merupakan langkah strategis MBMA untuk memperkuat posisi kami dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik," ujar Deny Greviartana Wijaya selaku Corporate Secretary PT Merdeka Battery Materials Tbk, Jumat (6/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, dana hasil initial public offering (IPO) yang dilakukan pada April 2023 akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure) pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang membutuhkan pembiayaan segera.
Deny menjelaskan, saat ini MBMA berada dalam fase ekspansi yang bertujuan mendorong pertumbuhan kinerja. Berdasarkan laporan keuangan kuartalan dan tahun berjalan yang belum diaudit, hingga akhir kuartal III/2024, MBMA tercatat berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 58 persen menjadi US$1,378 miliar.
Selain itu, MBMA juga sepakat mengakuisisi 12,5 persen saham PT Meiming New Energy Material (PT Meiming) yang tengah melaksanakan commissioning pabrik HPAL (High Pressure Acid Leach) berkapasitas 25 ribu ton per tahun, yang berlokasi di Kawasan Industri milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Adapun proses commissioning pabrik HPAL PT Meiming ini masih memanfaatkan fasilitas FPP (Feed Preparation Plant) yang ada di IMIP. Nantinya, pabrik HPAL akan beralih memanfaatkan fasilitas FPP di tambang nikel milik anak usaha MBMA, PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM), yang pembangunannya ditargetkan selesai pada pertengahan 2025.
Deny menambahkan, proyek-proyek strategis lain MBMA juga memperlihatkan kemajuan yang positif. Pada kuartal III/2024, proses commissioning pabrik asam sulfat (Acid, Iron, Metals atau AIM) yang dioperasikan PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) mencatatkan kesuksesan tersendiri.
Commissioning Train 1 telah menghasilkan 77.555 ton asam sulfat, sementara Train 2 telah berhasil menjalani commissioning pada September 2024, dan menghasilkan 4.478 ton asam sulfat. Kemudian, pembangunan pabrik katoda tembaga juga memasuki tahap akhir.
Menurut Deny, beberapa bagian dan peralatan produksi telah memasuki fase commissioning dalam kuartal ini. Lalu, hingga akhir kuartal ketiga, pembangunan pabrik HPAL PT ESG New Energy Material (PT ESG) sudah hampir rampung.
Commissioning untuk Train A dengan kapasitas 20 ribu ton per tahun ditargetkan dapat dimulai pada akhir 2024, sementara Train B yang akan menambah kapasitas sebesar 10 ribu ton per tahun diperkirakan akan menyusul pada paruh pertama 2025.
"Seluruh langkah strategis, termasuk ekspansi proyek-proyek MBMA, dilakukan guna mencapai pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan," pungkas Deny.
Selanjutnya, perubahan susunan anggota Direksi MBMA diharapkan dapat memperkuat kinerja manajemen dalam upaya mencapai target bisnis.
Susunan anggota Direksi berdasarkan hasil RUPSLB 2024 adalah Teddy Nuryanto Oetomo sebagai Presiden Direktur, Jason Laurence Greive sebagai Wakil Presiden Direktur, serta Titien Supeno dan Anthony Kartono Tan selaku Direktur MBMA.
(rea/rir)
komentar
Jadi yg pertama suka